Sukses

'Jack the Ripper' Versi China Ditangkap Polisi

Gao ditangkap polisi setempat saat berada di toko kelontongnya. Ketika itu ia tengah bersama sang istri.

Liputan6.com, Baiyin - Setelah hampir 30 tahun mencari, kepolisian China percaya bahwa mereka telah menangkap seorang pembunuh berantai, yang dijuluki 'Jack the Ripper'.

Seperti dikutip dari Theguardian.com, Senin (29/8/2016), Gao Chengyong (52) memutilasi 11 korbannya yang semuanya wanita. Ia telah menjadi buronan polisi selama 28 tahun.

Gao digerebek polisi saat sedang berada di toko kelontong miliknya, bersama sang istri, di Baiyin, sebelah barat laut Provinsi Gansu, China.

Menurut laporan media setempat, Gao mengakui 11 pembunuhan yang dilakukannya di daerah Inner Mongolia pada 1988 dan 2002.

Laporan menyatakan bahwa pria itu selalu menargetkan wanita muda yang mengenakan pakaian berwarna merah. Dia akan mengikuti mereka, memerkosa dan membunuh gadis-gadis itu.

Gao menghabisi korbannya dengan cara menggorok leher dan memutilasi tubuh mereka. Pria 52 tahun itu bahkan 'melenyapkan' organ reproduksi beberapa mangsanya.

Menurut laporan, korban termudanya adalah seorang bocah berusia 8 tahun.

Gao ditangkap polisi setempat saat berada di toko kelontongnya. Ketika itu ia tengah bersama sang istri (News.com.au).

"Tersangka diduga memiliki kelainan seksual dan membenci perempuan," kata polisi pada 2004 ketika mereka mengaitkan kasus tersebut untuk pertama kalinya.

Demi memburu Gao, polisi menjanjikan hadiah sebesar US$ 30 ribu atau setara dengan Rp 398 juta bagi siapa saja yang berhasil menangkap pembunuh keji tersebut.

"Dia orang yang tertutup dan tidak bersosialisasi. Tapi dia sabar," kata polisi pada saat itu.

Gao berhasil ditangkap oleh aparat setelah seorang kerabatnya menjadi tahanan rumah. Ia didakwa melakukan kejahatan ringan.

Aparat mengambil DNA anggota keluarga Gao itu dan melakukan tes. Setelah hasil pengujian keluar, mereka mencocokkannya dengan DNA Gao.

DNA pembunuh kejam tersebut diambil dari beberapa barang bukti yang telah dikumpulkan polisi sejak lama. 

"Kami sempat mencurigai dia. Setelah saudaranya ditangkap, akhirnya kami memiliki kesempatan untuk mencocokkan DNA yang di dapat dari TKP," ujar pihak kepolisian seperti dikutip dari News.sky.com.

Kisah asli 'Jack the Ripper' berasal dari kasus pembunuhan yang terjadi di timur London, Whitechapel, Inggris pada musim gugur 1888.

Sang pembunuh, dilaporkan telah membunuh lima perempuan. Dia bahkan memutilasi beberapa di antara korbannya itu. 

Sayangnya, hingga detik ini kasus tersebut masih menyisakan pertanyaan besar. Terutama, siapa sebenarnya Jack the Ripper itu. 

Sementara itu, Gao dijuluki 'Jack the Ripper' karena cara pria China tersebut membunuh korbannya hampir sama dengan metode yang digunakan 'Jack'.