Liputan6.com, Jakarta - Permaisuri Belanda, Ratu Maxima melakukan lawatan ke Indonesia. Kunjungan istri dari Raja William-Alaxander ini berkaitan dalam kapasitasnya sebagai Special Advocate for Inclusive Fincance for Development dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Di Jakarta, Ratu Maxima melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Pertemuan tersebut dipakai untuk membahas financial inclusive.
Baca Juga
Top 3 Islami: Kisah Kenakalan Gus Miek saat Mondok di Lirboyo, Kemarahan KH Hasyim Asy'ari Nyaris Bikin Pabrik Gula Belanda Bangkrut
Kisah Lucu Gus Dur Dzikir Khusyuk sampai Tak Sadar Tentara Belanda sudah Masuk ke Pondok
Momen Pilu Paula Verhoeven Pamit ke 2 Anaknya Mau ke Belanda, Harusnya Pergi Bertiga Tapi Gagal
"Jadi kunjungan Ratu Maxima ke Indonesia dia memakai 'topi' atau dalam konteks sebagai special advocate for the secretary general of the UN untuk isu financial inclusive," sebut Retno di Gedung Pancasila, Kemlu, Selasa 30 Agustus 2016.
Advertisement
Saat bertemu Ratu Belanda itu, Menlu Retno menyatakan, financial inclusive sudah dilakukan oleh Indonesia. Bahkan kebijakan tersebut telah lama dijalankan. Bukan cuma dijalankan di Tanah Air, RI dalam beberapa kesempatan pertemuan internasional juga kerap membawa isu tersebut.
"Indonesia memiliki peran sangat besar di dunia internasional dalam promosi isu national inclusion. Karena salah satu hal yg dilakukan Indonesia jadi group of friends dalam PBB dan dubes kita di New York sangat aktif untuk promosikan financial inclusion ini," papar Retno.
"Indonesia, kita memiliki beberapa hal yang sudah diterapkan dalam konteks finacial inclusion, terutama dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR), jadi pemerintah memiliki keberpihakan yang sangat tinggi dalam menerapkan kebijakan terkait KUR," sebut Retno.
Financial inclusive yang diterapkan Indonesia tak cuma dalam KUR saja. Namun, berlaku di beberapa kebijakan lain.
"Kedua kita juga memiliki kampanye my saving movement campaign. Jadi kampanye untuk menabung," papar perempuan yang pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Belanda ini.
"Ketiga, saat ini Indonesia sebentar lagi akan memiliki national strategy for financial inclusion. Keempat, isu terkait peningkatan program untuk financial inclusion. Misalnya, mengenai mobile banking dan sebagainya," pungkas Menlu Retno.
Â