Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Malaysia mengumumkan kasus perdana virus Zika setelah seorang perempuan dinyatakan positif. Pasien itu menunjukkan gejala ruam dan demam selama seminggu, setelah kembali dari kunjungan 3 hari di Singapura.
"Kami telah mengambil langkah pencegahan agar nyamuk di sekitar rumah perempuan 58 tahun itu tidak menyebar ke kawasan lain," kata Menteri Kesehatan Malaysia, Subramaniam Sathasivam seperti dikutip dari ABC News (1/9/2016).
Sathasivam mengatakan, virus itu ditemukan dalam sampel urin. Ia juga menambahkan, anak dari perempuan itu juga positif Zika saat di Singapura.
Advertisement
Sang anak, bekerja di Singapura dan tidak ke Malaysia, tambah menteri kesehatan tersebut.
Subramaniam juga mengatakan mereka telah mengintensifikasikan semprotan anti-nyamuk di Taman Botani di Klang. Tak jauh dari rumah perempuan positif Zika.
Singapura pertama kali mengatakan ada kasus Zika pada Sabtu 27 Agustus lalu. Sementara angka infeksi semakin meningkat hingga hari ini.
Salah seorang perempuan hamil di Singapura menjadi salah satu korban virus yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegepty. Hingga kini jumlah pasien mencapai 115 orang.
Zika pertama kali ditemukan di Uganda pada tahun 1947. Hal ini menyebabkan kelompok infeksi manusia dari tahun 1960 ke tahun 1980-an di seluruh Afrika dan Asia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.