Liputan6.com, Garching - European Southern Observatory membuat pengumuman mengejutkan pada pekan lalu. Badan antariksa itu mengklaim telah menemukan Bumi kedua yang mengorbit sistem bintang Proxima Centauri, yakni Proxima b.
Proxima Centauri adalah bagian dari sistem perbintangan Alpha Centauri yang berjarak sekitar 4,2 tahun cahaya dari tata surya kita.
Menanggapi penemuan Proxima b, saat ini para pemburu alien meninjau kembali kisah Cenos yang diklaim berasal dari sistem bintang Proxima Centauri dan konon pernah tinggal di tengah-tengah kehidupan manusia.
Advertisement
Kisah itu berasal dari pengakuan makhluk yang diduga merupakan alien Cenos dari Alpha Centauri bernama Hands.
Dikatakan bahwa Hands menghipnosis seorang wanita untuk mengungkap jati dirinya sebagai alien kepada sebuah tim psikolog California pada 1957.
Makhluk tersebut mengklaim berasal dari sistem bintang Alpha Centauri. Dalam buku Hands: The True Account – A Hypnotic Subject Reports on Outer Space yang ditulis oleh dua psikolog disebutkan ciri-ciri Hands.
"Manis dan seperti anak-anak, namun besar, memiliki tubuh layaknya kubah dengan delapan tangan, dengan kecerdasan yang mungkin berada di antara manusia dan anjing," jelas buku itu.
Dikutip dari Daily Mail, Jumat (2/9/2016), Hands juga menjelaskan bahwa dirinya dan alien bertangan delapan lain memiliki beberapa hati dan lima kali lebih kuat dari manusia normal.
Buku tersebut menggambarkan pesawat angkasa luar mirip tape recorder berputar yang digunakan oleh alien. Kendaraan itu mereka gunakan untuk mengunjungi Bumi pada Perang Dunia II, membangun Sphinx, Piramida Maya, dan sejumlah monumen lain.
Salah satu penampakan terbaru Cenos terjadi pada 2012, ketika polisi yang berada di dekat Danau Jaiming, Taitung, Taiwan, menangkap sosok yang diklaim sebagai alien.
The Taiwan UFOlogy Society (TUFOS) membuat pernyataan publik yang menyebut bahwa foto tersebut merupakan "alien bertubuh besar, transparan, dengan tangan berselaput, berjalan di kejauhan."
Pemimpin TUFOS, Huang Chao-ming, mengatakan bahwa polisi memberi foto itu ke kelompoknya agar diteliti lebih lanjut. TUFOS pun menghabiskan satu tahun untuk menentukan keaslian gambar itu.
Seorang pengamat UFO, Scott C Waring, turut menanggapi penampakan 'alien' tersebut.
"Para ahli di TUFOS mengatakan keaslian foto itu, Makhluk itu memiliki tinggi 250 cm, bentuk kepala seperti belalang sembah, dan melihat langsung ke orang yang mengambil foto," tulisnya dalam blog UFO Sightings Daily.
"Penduduk di Taitung meyakini danau bulat kecil menjadi pintu masuk markas alien. Mereka juga percaya bahwa gundukan besar merupakan sebuah piramida kuno yang bertindak sebagai alat komunikasi untuk alien," ujarnya.