Sukses

Misteri 'Koran Hantu' Era Penjajahan Jepang di Sumatera Terkuak

Nyaris tak pernah terlihat dan terdengar, keberadaan koran langka The Sumatra Shimbun dalam jumlah besar akhirnya ditemukan.

Liputan6.com, Jakarta - Edisi langka surat kabar Jepang yang diterbitkan di Sumatera selama Perang Dunia II ditemukan di Jakarta. Nyaris tak pernah terlihat keberadaannya selama ini, benda itu pun dijuluki "koran hantu".

Dikutip dari The Asahi Shimbun, Minggu (4/9/2016) seorang peneliti asal Tokyo, Makoto Ezawa (66) menemukan sejumlah salinan asli dari The Sumatra Shimbun yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Indonesia di Jakarta.

Surat kabar itu didistribusikan ketika Sumatera berada di bawah pemerintahan militer Jepang.

Seorang sejarawan Jepang, Aiko Kurasawa, mengatakan penemuan koran-koran The Sumatera Shimbun ini sangat signifikan.

"Saya percaya bahwa nyaris tidak ada peneliti yang benar-benar menyentuh salinan asli dari koran The Sumatra Shimbun. Salinan asli ini dapat memainkan peran penting dalam penelitian tentang pemerintahan militer selama masa perang," ujar Kurasawa yang merupakan profesor emeritus dari Keio University.

Koran The Sumatra Shimbun tersebut diterbitkan oleh Shonan Shimbunkai yang didirikan oleh Dowe News Agency dan sejumlah perusahaan surat kabar lainnya di Singapura sebelum perang meletus.

The Sumatra Shimbun pertama kali didistribusikan pada Juni 1943 di Padang, Sumatera Barat dan disebarkan sekitar dua tahun. Peredarannya diyakini mencapai ribuan eksemplar.

Selama masa perang, surat kabar utama di Jepang dipublikasikan di negara-negara Asia Tenggara yang berada di bawah pemerintahan militer Jepang. Namun isi koran tersebut tetap dikontrol Tentara Kekaisaran Jepang.

Sebut saja surat kabar Asahi Shimbun yang terbit di Jawa, The Mainichi Shimbun di Filipina, The Yomiuri Shimbun di Myanmar dan The Domei News Agency di Singapura serta lain-lain.

Sebagian salinan asli disimpan.  Namun dua kantor berita yang mengambil alih The Domei News Agency pasca-PD I, Kyodo News dan Jiji Press tak dapat mengkonfirmasi di mana salinan asli The Sumatra Shimbun dalam jumlah besar berada.

Beberapa salinan kabarnya sempat muncul dalam lelang. 

Sejumlah salinan asli yang ditemukan di Jakarta antara edisi ke-100 hingga 193 dengan tanggal terbit 1 Oktober 1943-20 Januari 1944. Kertas-kertas bersejarah ini ditemukan dalam kondisi tak terbungkus, dalam sebuah kotak yang diberi nama "Manila Shimbun".

Beberapa lembar koran sudah robek dan pada umumnya kondisinya juga jelek.

Koran-koran tersebut ditemukan Ezawa ketika ia mengunjungi Indonesia pada Mei lalu untuk menulis tentang kereta api trans-Sumatra yang dibangun pada masa pemerintahan militer Jepang.

Ezawa saat ini tengah melakukan penelitian tentang tawanan perang dan pekerja masa pemerintahan militer Jepang. Dan keberadaan koran-koran ini didapatkannya berdasarkan informasi dari Masao Suzuki, seorang profesor emeritus di Yokohama City University.

Suzuki mengklaim ia telah melihat salinan The Sumatra Shimbun di Perpustakaan Nasional Indonesia pada 1992 silam.

"Pada awalnya, pihak perpustakaan nasional mengatakan tidak ada salinan asli, namun berhasil ditemukan setelah saya mendesak mereka untuk memeriksa ulang. Yang aslinya sudah direkam dalam mikrofilm. Saya ingin mencetak ulang koran-koran tersebut pada akhir tahun ini," imbuh Ezawa.