Liputan6.com, Bishop Auckland - Sebuah surat yang ditulis di detik-detik terakhir seorang ibu untuk anaknya, ditemukan di toko buku bekas setelah 15 tahun menghilang.
Bethany Gash (21) berpikir bahwa ia tak akan pernah melihat lagi kata-kata terakhir sang ibu, Lisa, setelah surat itu tidak diketahui keberadaannya. Surat tersebut hilang saat Betahny pindah rumah ketika dirinya berumur 6 tahun.
Pemilik toko buku bekas Bondgate Books, Gordon Draper, merupakan orang yang menemukan sebuah amplop berisi surat dan foto yang terselip di tumpukan buku.
Advertisement
Dalam surat itu tertulis, "Jika ayahmu membaca surat ini kepadamu, itu karena aku telah meninggal dan pergi ke surga untuk hidup bersama malaikat."
Sang ibu juga menulis bahwa dirinya memiliki "dada yang buruk" hingga operasi pun tak mampu memulihkan kondisinya.
"Aku akan selalu ada di langit untuk memastikan dirimu baik-baik saja dan menjagamu, ketika ada bintang terang di langit, sama seperti lagu Twinkle Twinkle Little Star, itu aku...aku harap kau tak melupakanku karena aku adalah ibumu."
Sang ibu tak lupa mengingatkan Bethany untuk merawat Rossie, kelinci peliharaannya.
"Aku tak pernah melihat surat itu selama 15 tahun. Ketika dikembalikan kepadaku dalam kondisi yang sangat baik, itu merupakan hal luar biasa," ungkap Bethany ketika menemukan surat dari ibunya.
Sebelum surat itu hilang, ayah Bethany, Keith, telah membaca pesan itu kepada putrinya setelah Lisa meninggal pada usia 36 tahun akibat cystic fibrosis.
"Mungkin surat itu dimasukkan ke sebuah buku untuk menjaganya tetap aman, namun akhirnya tersingkir ketika pindah rumah. Aku berpikir bahwa aku tak pernah melihat surat itu lagi," ujar Bethany seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (7/9/2016).
Bethany juga mengatakan, ia akan menunjukkan surat itu kepada putranya Oliver (19 bulan), ketika sudah cukup dewasa untuk mengerti.
"Aku bisa melihatnya kapanpun aku mau dan kata-kata itu sangat dekat dengan kami. Ini merupakan kenangan terakhir dari ibu yang aku punya," ungkapnya.
Draper mengaku sangat gembira karena ia dan temannya, Albert Mark dapat mengembalikan surat itu, dengan cara memasangnya di surat kabar Northern Echo.
"Ia sangat terkejut ketika menemukan surat itu kembali. Ia pikir dirinya tak akan melihatnya lagi. Ia telah putus asa mencarinya," ujar Draper.