Sukses

Sniper 'Didikan AS' Ini Diangkat Jadi Menteri Perang ISIS?

AS menghargai kepala Gulmurod Khalimov senilai US$ 3 juta atau Rp 39,2 miliar. Kini ISIS memberinya jabatan penting.

Liputan6.com, Baghdad - ISIS dikabarkan punya menteri perang baru. Gulmurod Khalimov, namanya, dipromosikan sebagai komandan tertinggi organisasi teroris itu di medan perang.

Khalimov bukan orang baru di kalangan militer. Ia adalah sniper alias penembak jitu yang pernah mendapatkan pelatihan dari Amerika Serikat. Pria 41 tahun itu juga bekas komandan pasukan khusus Kepolisian Tajikistan dengan pangkat kolonel.

Tak ayal pria tersebut adalah sosok yang sangat berbahaya. Promosinya itu bahkan membuat Departemen Luar Negeri AS menghargai "kepalanya" sebesar US$ 3 juta atau Rp 39,2 miliar.

Khalimov menggantikan Tarhan Batirashvili--bekas anggota pasukan pemberontak Chechnya, yang meniti karier hingga pucuk pimpinan militer ISIS sebelum akhirnya tewas dalam serangan udara AS pada Juli 2016.

"Pria Tajikistan itu telah dipilih sebagai pengganti teroris yang telah tewas, Tarhan Batirashvili, yang juga dikenal sebagai Abu Omar al-Shishani," demikian dikabarkan Iraqi News, yang mendapatkan informasi tersebut dari sumber keamanan, seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (7/8/2016).

"Golmurud Khalimov dipilih sebagai komandan militer tertinggi ISIS. Organisasi itu tak mengumumkannya secara resmi. Sebab, mereka takut sekali menyebut soal itu, maka serangan udara akan gencar dilakukan terhadapnya."

Abu Omar al-Shishani sangat populer dan berpengaruh di kalangan militan ISIS. Ia dijuluki "Red Beard"--janggut merah.

Gulmurod Khalimov adalah bekas komandan pasukan khusus kepolisian Tajikistan dengan pangkat kolonel.



Sementara, masa lalu Khalimov masih diselubungi misteri. Namun, ayah delapan anak tersebut dilaporkan baru teradikalisasi belakangan. Ia menyatakan membelot ke ISIS pada 2015 lalu.

Pada April tahun lalu, saat masih menjadi komandan pasukan khusus Tajikstan, ia menghilang. Sebulan kemudian, ia muncul dalam video besutan ISIS, di mana ia mengucap sumpah untuk melaksanakan "jihad" di Tajikistan, Russia, dan Amerika Serikat.

Dalam penampilannya selama 10 menit, Khalimov sesumbar tentang pengalamannya, termasuk berpartisipasi dalam lima pelatihan antiterorisme di AS dan Tajikistan pada 2003 dan 2014.

Pelatihan tersebut termasuk dalam program Diplomatic Security/Anti-Terrorism Assistance yang digelar oleh Departemen Luar Negeri AS.

Khalimov juga mengungkapkan, ia terlibat dalam sejumlah sesi pelatihan rahasia di Rusia saat menjadi petinggi kepolisian.

Tindakan Khalimov yang membelot ke ISIS menjadikannya salah satu buron paling dicari di dunia. Istri keduanya, mantan sekretaris pers di Bea Cukai Tajikistan, dilaporkan menyertainya pindah ke wilayah ISIS. Perempuan itu juga jadi buruan aparat.

Kepolisian internasional alias Interpol baru-baru ini mengeluarkan Red Notice dalam rangka penangkapan dan ekstradisi Khalimov ke Tajikistan, di mana ia akan diperkarakan atas tuduhan pengkhianatan, menjadi bagian dari kelompok bersenjata, dan berpartisipasi secara ilegal dalam konflik bersenjata di negara-negara lain.

Gulmurod Khalimov, sang komandan ISIS, juga telah ditempatkan dalam daftar sanksi PBB dan AS.