Sukses

9-9-2015: Elizabeth II Penguasa Terlama Inggris, Siapa Gantinya?

Kian lama Ratu Elizabeth memerintah, pertanyaan besar muncul, William atau Charles yang sudah sepuh yang akan jadi raja?

Liputan6.com, London - Pada Rabu 9 September 2015 pukul 17.30, Ratu Elizabeth II sah menjadi penguasa terlama yang memimpin Kerajaan Inggris Raya.

Menurut Istana Buckingham, pada saat itu, ibu dari Pangeran Charles telah memimpin selama lebih dari 23.226 hari (atau sekitar 63 tahun dan 7 bulan), 16 jam, dan 30 menit, melampaui rekor Ratu Victoria, nenek buyutnya -- yang dikenal sangat berkuasa sehingga sebuah era menyandang namanya.

Elizabeth Alexandra Mary, nama panjangnya, dinobatkan sebagai Ratu Inggris pada 6 Februari 1952. Ia  duduk di singgasana lebih lama dari Henry VIII (37 tahun), melampaui lama berkuasa raja-raja yang diberi nama Richard.

Ia juga memerintah lebih panjang dari sang ayah, Raja George VI (15 tahun), dan pastinya melampaui Raja Edward VIII, pamannya, yang menyerahkan takhtanya yang baru dipegang kurang dari setahun, demi bisa menikahi Wallis Simpson, janda asal Amerika Serikat.

Elizabeth sudah berkuasa bahkan sebelum Beatles terbentuk, ia ada ketika penjatahan pasca-perang diberlakukan pada rakyat Inggris.

Perempuan tangguh itu juga memimpin kala monarki terancam ketika tiga dari empat anaknya berpisah atau bahkan bercerai dari pasangan masing-masing pada 1992 -- yang ia sebut sebagai 'annus horribilis'.

Penguasa Dinasti Windsor itu juga menjadi saksi upacara pemakaman mantan menantunya, Putri Diana yang tewas dalam kecelakaan pada 1997, sebuah insiden tragis yang menjadi duka rakyat Inggris dan dunia.

Kecelakaan mobil Putri Diana. (Reuters)

Elizabeth yang kini menjadi buyut juga menyaksikan bagaimana monarki kembali 'mekar', yang disimbolkan oleh cucunya, Pangeran William -- yang pernikahan agungnya dengan Kate Middleton menjadi fokus perhatian dunia dan menghasilkan dua keturunan yang masuk dalam urutan suksesi kerajaan.

Ulang tahun ke-90 Ratu Inggris Elizabeth II dihadiri keluarga kerajaan, termasuk pangeran dan putri cilik (Reuters)

Pada usianya yang menginjak 89 tahun, Elizabeth - yang kini berusia 90 tahun -- masih tampil segar. Ia masih melakukan tugas-tugas kerajaan seperti biasa: meresmikan jalur kereta, meresmikan monumen, atau bertemu dengan para bawahannya juga rakyat Inggris. Seiring bertambahnya usia, ia lebih jarang ke luar negeri.

"Panjang umur berarti melewati banyak tonggak sejarah, termasuk hidup saya. Saya berterima kasih pada Anda semua di dalam negeri maupun di luar negeri untuk pesan menyentuh yang mengandung kebaikan besar," kata dia.

Meski banyak batu sandungan, sentimen publik, juga kritik keras pada keluarga kerajaan selama kepemimpinan Elizabeth, dukungan untuk monarki tetap tinggi, seperti halnya popularitas pribadinya.

"Pemerintahan Ratu Elizabeth adalah jalinan benang emas yang melintasi tiga generasi pasca-perang. Beliau memimpin masa lebih dari dua pertiga sejarah kita sebagai negara yang menganut demokrasi penuh," kata David Cameron, yang tahun lalu masih jadi perdana menteri Inggris, seperti dikutip dari Global News.

Charles atau William Jadi Raja?

Perayaan kepemimpinan panjang Ratu Elizabeth memunculkan pertanyaan besar soal suksesi kerajaan.

Ratu Elizabeth yang panjang umur membuat posisi putra tertuanya Pangeran Charles cukup sulit. Pada usia 67 tahun ia masih bergelar 'putra mahkota': Prince of Wales.

Charles adalah putra mahkota paling tua dalam sejarah kerajaan Inggris. Usianya melampaui William IV yang berusia 64 tahun, 10 bulan, dan 5 hari saat dinobatkan pada Juni 1830, menyusul mangkatnya George III.

Pangeran Charles berjalan didampingi dua anak laki-lakinya, Pangeran William dan Pangeran Harry. (foto: dailymail)

Sejumlah pihak sempat mengusulkan agar Elizabeth mempertimbangkan apa yang dilakukan Ratu Belanda Beatrix der Nederlanden.

Ratu Beatrix memilih turun takhta dan menyerahkan singgasananya pada putranya, Pangeran Willem-Alexander pada 30 April 2013.

Namun, mereka yang dekat dengan keluarga kerajaan mengatakan, ia tak akan memilih itu. "Ratu hanya merasa dia harus melakukan tugasnya dan dia bahkan tidak pernah merenungkan penyerahan takhta," kata Sarah Bradford.

Sejumlah spekulasi sempat ramai beredar bahwa Ratu Elizabeth akan melewati Charles dan memilih William sebagai raja. Namun, tak ada konfirmasi soal itu. Sifatnya masih sekedar desas-desus.

Sementara itu, sejumlah hasil survei menunjukkan konsistensi bahwa publik Inggris tidak tertarik pada gagasan Charles sebagai raja atau istrinya, Camilla Parker Bowles atau Duchess of Cornwall, diangkat jadi ratunya.

Pangeran Charles dan Camilla. Putri Diana biasanya tidak peduli dengan segala omongan tentangnya, tapi lain ceritanya kalau omongan itu berkaitan dengan putra-putranya. (Sumber Alamy)

Selain Ratu Elizabeth sah jadi penguasa terlama Inggris, tanggal 9 September menjadi penting dalam sejarah karena sejumlah peristiwa.

Pada 1543, Mary Stuart dimahkotai sebagai Ratu Skotlandia pada usia sembilan bulan. Sementara pada 9 September 1948  Kim Il-sung menyatakan secara resmi pendirian Republik Demokratik Rakyat Korea.