Liputan6.com, Beijing: Populasi harimau di Cina, terancam punah akibat perburuan dan perusakan habitat. Dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, harimau di sana mengalami penurunan. Ironisnya, hingga saat ini hanya ada 50 harimau yang tersisa. Organisasi Konservasi Global (WWF) telah memperingati pemerintah Cina segera mengambil langkah-langkah penting.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati WWF di Cina, Chunquan Zhu berkata, "Akan ada risiko tinggi bahwa harimau liar akan punah. Administrasi Kehutanan Negara (SFA) memperkirakan hanya ada sekitar 50 harimau yang tersisa."
Secara global, WWF memperkirakan bahwa jika perburuan dan ancaman lainnya tetap dilanjutkan, hanya ada waktu sekitar 30 tahun lagi sebelum semuanya benar-benar punah. Habitat harimau yang terdegradasi dan perburuan liar dari hewan serta mangsa mereka, atau sumber makanan berada di balik cepat punahnya binatang tersebut.
Sekitar 20 harimau Siberia tetap berada di Cina utara dan timur, 20 harimau Benggala berada di Tibet, dan 10 harimau Indocina ada di Cina barat daya. "Sedangkan harimau Cina Selatan masih belum ada bukti yang menunjukkan tanda-tanda kehidupannya, ucap Zhu, seperti dikutip AFP.
Sejak 1993, Cina dilarang perdagangan internasional dalam hal tulang harimau dan produk yang terkait. Tetapi untuk mencegah semua perburuan dan perdagangan ilegal, semua itu masih menjadi tantangan.(ANS)
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati WWF di Cina, Chunquan Zhu berkata, "Akan ada risiko tinggi bahwa harimau liar akan punah. Administrasi Kehutanan Negara (SFA) memperkirakan hanya ada sekitar 50 harimau yang tersisa."
Secara global, WWF memperkirakan bahwa jika perburuan dan ancaman lainnya tetap dilanjutkan, hanya ada waktu sekitar 30 tahun lagi sebelum semuanya benar-benar punah. Habitat harimau yang terdegradasi dan perburuan liar dari hewan serta mangsa mereka, atau sumber makanan berada di balik cepat punahnya binatang tersebut.
Sekitar 20 harimau Siberia tetap berada di Cina utara dan timur, 20 harimau Benggala berada di Tibet, dan 10 harimau Indocina ada di Cina barat daya. "Sedangkan harimau Cina Selatan masih belum ada bukti yang menunjukkan tanda-tanda kehidupannya, ucap Zhu, seperti dikutip AFP.
Sejak 1993, Cina dilarang perdagangan internasional dalam hal tulang harimau dan produk yang terkait. Tetapi untuk mencegah semua perburuan dan perdagangan ilegal, semua itu masih menjadi tantangan.(ANS)