Sukses

Amelia Earhart Pilot Perempuan Legendaris Tidak Hilang, tapi...

Organisasi pencari pesawat hilang mendapat bukti bahwa Amelia Earhart mendarat darurat di sebuah pulau, meminta bantuan lewat radio.

Liputan6.com, New York - Amelia Earhart, pelopor pilot penerbangan solo yang dikabarkan hilang pada tahun 1937 saat melakukan terbang keliling dunia, diduga tidak menghilang. Laporan tentang tak bisa dikontaknya pesawat yang dipiloti Amelia juga ditengarai bohong.

Menurut ahli penerbangan Ric Gillespie dari The International Group for Historic Aircraft Recovery (TIGHAR), pesawat Amelia jatuh di sebuah pulau di Pasifik.

Amelia yang pada tahun 1932 menyandang pilot perempuan pertama yang menyeberangi Samudera Atlantik sendirian, dikabarkan hilang ketika mencapai Pulau Howlan, 1.700 mil laut di barat daya Honolulu, Hawaii.

Menurut laporan, pencariannya telah menghabiskan jutaan dolar, namun keberadaan Amelia masih misterius. Pada tahun 1939, pemerintah AS menyatakan perempuan itu tewas.

Namun, bagi Gillespie dan timnya dari TIGHAR, nasib Amelia sebenarnya sungguh mengerikan. Ia tewas dalam kondisi terbuang dan terluka di pulau di Pasifik.

Dilansir dari Daily Mail, Minggu (11/9/2016), menurut Gillespie, Amelia sudah nyaris empat bulan mencapai jam terbang 29.000 mil perjalanan ketika ia kehabisan bahan bakar dan mencoba mencari Howland Island.

Amelia dan navigatornya, Fred Noonan, terlihat dalam radar pada 2 Juli 1937. Lalu, kemudian mereka menghilang.

Yang terjadi pada pasangan itu menjadi misteri. Namun, Gillespie percaya, mereka tidak jatuh ke air.

Kenyataannya, kata Gillespie, Amelia dan Noonan berhasil mendarat. Terluka namun masih hidup di Pulau Gardner, atau yang terkenal dengan Nikumoro, sekitar 400 mil tenggara Pulau Howland.

"Saat itu, orang-orang mulai mendengarkan panggilan darurat dari sebuah pesawat," kata Gillespie.

Dari mulai 2 Juli jatuhnya Amelia, ada lebih dari 100 kali panggilan darurat yang dilakukan oleh Amelia.

"Dan itu terdengar orang-orang sedunia, dari Texas hingga Australia," klaim Gillespie.

Mereka yang mendengar termasuk seorang ibu rumah tangga di Texas. Ia mendengar lewat radio gelombang pendek suara Amelia yang mengatakan ia berhasil mendaratkan sebagian badan burung besi di air. Sementara itu, pendengar lainnya berasal dari bocah 16 tahun yang mencoba memecahkan sandi yang diucapkan oleh Amelia.

Menurut Gillespie, Amelia mungkin mendarat dengan bahan bakar yang ada. Kalau tidak, ia tak mungkin menggunakan radio.

Amelia Earhart dan Fred Noonan menjelang berangkat keliling dunia (Reuters)

Menurut saksi mata yang mendengar, Amelia terluka, namun Noonan lebih parah.

"Ia di luar sana meminta pertolongan," kata Gillespie.

Namun, jika mereka masih hidup, bagaimana bisa tak ada yang mendengarnya. Panggilan terakhir terjadi pada 6 Juli.

Pada tahun 1940, Gerald Gallagher, tentara Inggris sekaligus pilot melaporkan pada atasannya kalau ia menemukan kerangka di pulau itu.

Tulang belulang itu segera dikirim ke Fiji untuk diinvestigasi. Awalnya, diidentifikasikan sebagai pria, namun ketika ditelaah ulang pada tahun 1998, kemungkinan kerangka itu milik perempuan tinggi kulit putih.

Anehnya, tulang belulang itu kemudian dilaporkan hilang.

Anggota TIGHAR yang kebanyakan insinyur dan arkeologi mengklaim mereka menemukan lempengan aluminium mirip spesifikasi pesawat 1930-an. Mirip dengan badan pesawat yang dikendarai Amelia.

Namun, pesawat itu sendiri tak ditemukan. Ada kemungkinan hanyut ke lautan.

TIGHAR berencana akan menggunakan kapal selam untuk mencari sisa-sisa pesawat hilang. Proyek itu akan diluncurkan menjelang 80 tahun hilangnya Amelia.

Kemungkinan, kebenaran sesungguhnya akan terkuak...