Sukses

Korut Siapkan Uji Coba Nuklir ke-6 di Terowongan Bawah Tanah?

Keadaan Semenanjung Korea memburuk usai Korea Utara menyiapkan uji coba nuklir baru.

Liputan6.com, Seoul - Keadaan semenanjung Korea semakin memburuk. Hal ini dipicu uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara beberapa hari lalu.

Tindakan itu, mengundang reaksi negatif global. Hampir seluruh negara di dunia mengutuk aksi Korut tersebut.

Bukannya jera, Korut malah semakin berulah. Menurut keterangan Pemerintah Korea Selatan, negara tetangganya itu siap melaksanakan uji coba nuklir dalam waktu dekat.

"Masih ada satu terowongan bawah tanah yang belum terpakai di tempat uji coba Punggye-ri, tempat itu dapat digunakan sebagai lokasi ledakan keenam kapan saja," sebut juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Moon Sang-gyun, seperti dikutip dari BBC, Senin (12/9/2016).

Prediksi mengenai uji coba baru Korut, sudah lama "diendus" Korsel. Melalui kantor beritanya, Yonhap, seorang pejabatnya menyatakan persiapan uji coba baru sudah tahap final.

Uji coba senjata tersebut pun, akan dilakukan di Punggye-ri yang terletak di wilayah pegunungan Timur Laut Korut.

"Intelijen, di Seoul dan Washington terus mengamati dari dekat," papar pejabat tersebut.

Sebelumnya, uji coba rudal dari Korut membuat Korsel meradang. Negeri Gingseng mengancam tak ragu memusnahkan Pyongyang jika tindakan meluncurkan roket masih dilakukan di masa mendatang.

"Kota itu bakal tinggal abu dan dihapus dari peta," kata sumber dari Pemerintah Korut itu.

Sementara itu, Amerika Serikat sedang mempertimbangkan akan menjatuhkan sanksi, sebagai tambahan atas hukuman yang sebelumnya telah dijatuhkan oleh Dewan Keamanan PBB, Jepang, dan Korea Selatan.

"Korea Utara terus menghadirkan ancaman ke wilayah tersebut, kepada sekutu kami, juga terhadap diri kami sendiri. Kami akan melakukan segala hal yang dimungkinkan untuk mempertahankan diri dari ancaman," kata utusan khusus AS untuk Korut, Sung Kim.

Korea Utara sejatinya telah dilarang oleh PBB untuk melakukan uji coba teknologi nuklir atau rudal. Sejak uji coba pertama pada tahun 2006, PBB telah menjatuhkan lima sanksi.

Pihak Pyongyang merespons ancaman sanksi baru atas uji coba nuklirnya. "Saksi yang tak berarti...sangat menggelikan," demikian tanggapan Korut.