Liputan6.com, Washington, DC - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membagikan foto yang menggugah ketika rakyat Amerika Serikat memperingati 15 tahun insiden teror 11 September 2001.
Dalam laman Facebook-nya, NASA memajang sebuah foto yang menunjukkan sebuah tanda peringatan untuk para korban insiden 9/11 itu di luar perbatasan Amerika Serikat. Tepatnya, di Planet Mars.
"Sekitar 140 juta mil jauhnya dari New York, di Planet Mars, terdapat sebuah tanda peringatan untuk para korban serangan di World Trade Centre (WTC) pada 11 September 2001," demikian disebutkan dalam laman Facebook NASA, seperti Liputan6.com kutip dari Huffington Post, Senin (12/9/2016).
"Tanda peringatan itu dibuat dari aluminium yang diambil dari lokasi di mana menara kembar berada, yang dijadikan pengaman kabel pada peralatan Mars Exploration Rover Opportunity milik NASA. Ada bendera AS terpampang di sana."
Foto tersebut aslinya diambil dan dibagikan pada dunia pada peringatan ke-10 tragedi 9/11 pada 2011 lalu.
Tanda peringatan itu berlokasi di alat abrasi atau pengikis pada rover atau robot penjelajah Opportunity.
Pada 2001 lalu, para pekerja di Honeybee Robotics, yang berlokasi kurang dari 1 mil dari WTC membuatkan alat tersebut untuk Opportunity.
Insiden 9/11 pada 15 tahun silam diperingati di seluruh AS. Meski belum ada dalam skala serupa, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, ancaman belum berlalu.
Baca Juga
Obama mengatakan, AS kini menghadapi ancaman teroris yang berbeda dari apa yang terjaid pada 11 September 2001.
"Setelah memberikan pukulan yang menghancurkan bagi Al Qaeda dan menegakkan keadilan untuk Osama Bin Laden, pelaku teror individu (lone wolf) kini berkeliaran melakukan serangan dari Boston ke San Bernardino ke Orlando," kata dia.
Obama menambahkan, persatuan warga AS menjadi kekuatan untuk menghadapi teror dan masa-masa tersulit yang terjadi di negaranya.
"Kita tahu bahwa keberagaman kita, warisan yang beraneka ragam bukanlah kelemahan, namun terus dan akan selalu menjadi salah satu kekuatan terbesar kita sebagai bangsa, "kata Obama.
Advertisement