Liputan6.com, Illionis - Kakek renta dan bungkuk itu bernama Fidencio Sanchez. Usianya jelas tak lagi muda, 89 tahun. Umur itu seharusnya menikmati masa pensiun dengan tenang.
Namun, untuk menyambung hidup, ia terpaksa terus bekerja berjualan es potong di jalan-jalan di Chicago, Amerika Serikat. Hal itu ia lakukan karena anak perempuanya -- yang menjadi tulang punggung keluarganya-- tutup usia, meninggalkan cucu-cucu yang harus diberi makan.
Salah seorang pejalan kaki melihat perjuangan kakek Sanchez. Ia memutuskan memotret dan membagi di media sosial.
Foto kakek Sanchez yang renta dan bungkuk mendorong gerobak es potong membuat banyak hati orang meleleh. Tak hanya itu, ia membuat laman GoFundMe agar orang-orang mau menyumbangkan sebagian uangnya untuk sang kakek.
Dilansir BBC, Selasa (1(13/9/2016), kakek Sanchez telah berjualan es krim di kawasan Little Village, Illinois City selama 23 tahun. Baru 2 bulan 'pensiun', sang anak perempuan tulang punggungnya meninggal dunia.
Sang istri yang juga menjual es krim dipaksa berhenti pada musim panas tahun ini karena kesehatannya.
"Kami pikir, apa yang harus kami lakukan sekarang? Kami punya tagihan yang harus dibayar," ujar kakek Sanchez dalam bahasa Spanyol kepada ABC News lewat penerjemah.
Kakek Sanchez memutuskan untuk kembali mendorong gerobak es krim untuk membantu sang istri dan cucu-cucunya.
"Aku bangun pagi sekali dan bekerja sepanjang hari hingga pukul 20.00," tuturnya.
Laman GoFundMe yang digagas oleh pejalan kaki bernama Joel Cervantes Macias pun meluluhkan banyak pembaca.
"Hatiku hancur melihat pria itu yang seharusnya sudah menikmati usia senja," tulis Joel Carvantes Macias di laman GoFundMe pada Jumat lalu.
Macias, yang juga membuka restoran Meksiko, mengatakan ia baru saja membeli 20 paleta atau es krim potong dari Sanchez seharga US$ 50.
Macias juga memposting foto sang kakek dengan komentar, "Aku menghormati pria ini setinggi-tingginya. #workflow #dyingbreed #mexicano #migente."
Gambar itu langsung banyak direspons dan dibagikan netizen
"89 tahun! dan dia tahu bagaimana harus bekerja," kata akun lushuslulu.
Macias pun memutuskan untuk membuat laman penggalangan dana, dengan judul: 'Bantuan untuk Fidencio-- si penjual es krim'. Macias berharap ia bisa mengumpulkan uang US$ 3.000 untuknya.
Namun, target itu melejit dalam waktu kurang dari sehari setelah ia memposting foto kakek Sanchez.
Bahkan, hingga Senin pagi 12 September, uang bantuan itu mencapai US$ 201.000. Meski ketiban uang banyak, Sanchez berkata ia tak punya rencana untuk berhenti bekerja, menjajakan es krim sekuat tenaganya.