Sukses

Ada Penampakan 'Malaikat' di Atas Bekas Gedung 9/11?

Seorang pria mengaku tercengang melihat salah satu hasil jepretannya karena di bagian atas sorotan cahaya membayang suatu sosok.

Liputan6.com, Jersey City - Setelah pembangunan kembali kompleks World Trade Center (WTC) di New York, dua buah lampu sorot ditempatkan di bekas tempat berdirinya menara kembar tersebut.

Sorotan cahaya yang dikenal sebagai Tribute in Light itu menjadi pemandangan spektakuler pada malam hari dan menjadi sasaran foto ribuan orang, termasuk seorang juru foto Rich McCormack.

Pada suatu malam, pria asal Jersey City itu mengaku tercengang melihat salah satu hasil jepretannya. Dikutip dari Daily Mail pada Jumat (16/9/2016), di bagian atas sorotan cahaya, membayang suatu sosok mirip malaikat.

Pria itu sendiri mengaku tampilan tersebut lebih mirip dengan Yesus. Foto itu kemudian disebarkan melalui media sosial dan banyak netizen menganggapnya sebagai pertanda religius.

Norma Cheryda Aguila-Valdaliso menuliskan, "Ya, Tuhan. Tuhan Maha Besar. Tuhan memang baik. Ini mempertebal imanku bahwa Tuhan selalu mengamati kita."

Seorang pria asal Jersey City itu mengaku tercengang melihat salah satu hasil jepretannya karena di bagian atas sorotan cahaya membayang suatu sosok serupa malaikat. (Sumber Richard McCormack via Daily Mail)

Yvette Cid terhenyak melihat foto itu. Wanita tersebut kehilangan anak-anaknya dalam serangan 9/11 yang merenggut nyawa 2.996 korban.

Ia berujar, "Ini adalah gambar yang menakjubkan, saya kehilangan dua anak lelaki dan saya percaya ini adalah pertanda bagi semua yang kehilangan orang-orang yang dicintai."

Nancy Diaz menganggap ini seperti ada seseorang yang melihat ke bawah ke New York. Sementara itu Heléna Padgett mengatakan, "Tuhan beserta kita dan ini adalah satu lagi pengingat. Sungguh indah."

McCormack mengatakan bahwa ia telah mengambil beberapa foto pada malam itu dan sosok yang dimaksud hanya tampil dalam satu foto saja.

Beberapa pengikutnya di dunia maya segera menanggapi dan mengatakan bahwa hal yang dialaminya bukanlah kebetulan.

Cristina Fontanelli mengatakan, "Astaga, Richard, menakjubkan. Begitu banyak pertanda dan keajaiban."

"Kamu tentunya manusia yang sangat istimewa bisa mendapat foto ini. Kami percaya ada yang lebih dari sekedar horor yang berkeliaran di planet ini."

Doris Camacho sepakat dan menambahkan, "Sadarkah betapa diberkatinya dirimu? Orang-orang mengambil foto yang sama selama bertahun-tahun, tapi malaikat ini memilih kamu."

Tentu saja ada beberapa pihak yang mempertanyakan keaslian foto dan mencurigai ada rekayasa atau hal itu sebagai hologram yang dipasang oleh pemerintah, tapi McCormack mengaku ia tidak mengutak-atik gambar tersebut.

Beberapa teman membelanya. Tapi seorang pria bernama Ronald Zeitlinger memiliki pandangan yang sangat berbeda.

Ia berseloroh, "Itu Yesus sedang bermain gitar. Sepertinya model Les Paul. Rich bilang ia mendengar samar-samar alunan lagu 'Stairway to Heaven'."

Tribute in Light, 11 September 2010. (Sumber Wikimedia)

2 dari 2 halaman

Penampakan Wajah Malaikat

Penampakan 'malaikat' bukan kali ini saja terlihat di kompleks WTC. Sejumlah pekerja konstruksi mengaku melihat wajah pada permukaan instalasi baja dari puing menara kembar World Trade Centre (WTC) yang hancur lebur akibat teror.

Wajah itu terlihat di instalasi 'Impact Steel', balok baja yang koyak, berkarat, dan terpelintir yang diambil dari titik di mana pesawat pertama menabrak Menara Utara WTC. 

Penampakan tersebut ditemukan pekerja konstruksi yang sedang memberi sentuhan akhir pada bangunan National September 11 Memorial and Museum yang didirikan untuk mengenang 2.997 korban tewas dalam serangan teror paling dahsyat dalam sejarah Amerika Serikat.

Namun, tak semua pekerja dapat melihat penampakan yang dijuluki Angel of 9/11 -- Malaikat 9/11. Bisa atau tidaknya terlihat, tergantung dengan pencahayaan dan dari sudut mana ia dilihat.

'Wajah Malaikat' pada instalasi 'Impact Steel' (Mary Altaffer)

Meski benar 'Impact Steel' adalah dampak tabrakan pesawat, namun diragukan bahwa Malaikat 9/11 juga disebabkan hal yang sama. Seperti dilansir dari NBC, penampakan itu diduga kuat bukan hasil tabrakan pesawat, namun akibat faktor cuaca.

Menurut penjelasan ilmuwan material dari Carnegie Mellon University, P. Chris Pistorius, setelah serangan teror terjadi, garam, oksidasi, dan kelembaban di permukaan logam akan berpengaruh pada bagaimana balok baja itu berkarat.

Hal senada juga disampaikan ahli dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Thomas Eagar.

"Jika lapisan baja bertumpuk satu sama lain, seperti yang tampaknya telah terjadi dengan puing 9/11. Kelembaban bisa terjadi di sejumlah area dan meninggalkan segala macam pola yang berbeda," jelas Eagar.