Liputan6.com, Washington, DC - Calon presiden Amerika Serikat (AS) asal Partai Demokrat, Hillary Clinton bereaksi atas ledakan yang mengguncang kawasan permukiman Chelsea di Manhattan, New York. Pada saat kejadian, Hillary bersama dengan Presiden Barack Obama tengah menghadiri Kongres Black Caucus Foundation (CBCF).
Ia mengawali komentarnya dengan menyatakan dukungan terhadap para penyidik dan korban luka.
Baca Juga
"Jelas, kita harus melakukan berbagai cara untuk mendukung tim tanggap darurat--juga berdoa bagi para korban. Kita harus membiarkan agar penyelidikan ini terungkap. Kami sudah terhubung dengang sejumlah pejabat termasuk wali kota New York untuk mengetahui apa yang mereka temukan dalam investigasi dan saya akan bicara lebih lanjut jika sudah mengetahui fakta-fakta yang ada," kata Hillary seperti dilansir The Guardian, Minggu (18/9/2016).
Advertisement
Dalam kesempatan itu, Hillary pun ditanyakan seputar respons pesaingnya, Donald Trump yang dengan cepat menyebut ledakan itu adalah sebuah bom. Padahal hingga saat ini hal tersebut belum terkonfirmasi.
"Saya pikir penting untuk mengetahui fakta-fakta yang ada terlebih dahulu jika terkait dengan peristiwa seperti ini. Itulah kenapa penting untuk mendukung tim tanggap darurat, tim penyidik yang bekerja untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujar mantan ibu negara AS tersebut.
"Akan lebih bijaksana untuk menunggu sampai Anda memiliki informasi sebelum membuat kesimpulan. Karena terlalu awal untuk memastikan apa yang terjadi," imbuh dia.
Ketika peristiwa ledakan ini dikaitkan dengan pemilu presiden yang akan berlangsung pada 8 November mendatang, Hillary enggan banyak berkomentar.
"Saya hanya khawatir tentang berbagai peristiwa yang terjadi di mana saja di negara kita. Dan saya pikir kita harus menahan diri untuk tidak menyimpulkan sampai kita benar-benar mengetahui apa yang terjadi, motivasi apa di baliknya serta menentukan siapa yang berada di balik peristiwa itu. Ini bukan waktunya untuk bicara tentang hal lain," tutur Hillary.
Presiden Obama sejauh ini belum memberikan komentarnya atas ledakan yang melukai 29 orang tersebut. Pejabat Gedung Putih memastikan, Obama sudah mengetahui peristiwa tersebut.
Â