Sukses

Tas Mahal Seharga Rp 14 Juta Ini Dibuat dari Bangkai Kucing

Seorang ahli taksidermi menawarkan membuat tas tangan dari bangkai kucing peliharaan. Mau?

Liputan6.com, Auckland - Pemilik kucing bisa bersedih ketika peliharaannya mati. Tapi, sekarang ada pilihan untuk terus 'bersama' dengan hewan kesayangan yang sudah tiada. Bagaimana caranya?

Seorang ahli taksidermi (pengawetan jasad) memberikan pilihan yang cukup unik, yaitu membuat tas tangan terbuat dari bangkai kucing kesayangan. Bahkan, kepala hewan itu pun disertakan pada tas.

Dikutip dari Daily Mail pada Selasa (20/9/2016), ahli taksidermi Selandia Baru yang bernama Clare Hobbs itu kemudian menawarkan jasanya melalui laman lelang TradeMe.

Tidak tanggung-tanggung, ia menawarkan harga pembukaan pada 1.400 dolar Australia atau Rp 14 juta.

Penjelasan pihak lelang menyebutkan bahwa karya oleh ahli profesional itu "melambangkan dorongan artistik dan keinginan untuk merekayasa senyata mungkin, terutama menggunakan kucing peliharaan."

Lalu, ada penjelasan bahwa tidak ada kucing yang sengaja dibunuh untuk diolah menjadi karya fashion.

Seorang ahli taksidermi menawarkan membuat tas tangan dari kucing peliharaan. (Sumber TradeMe via Daily Mail)

Juru bicara situs web, Logan Mudge, mengatakan bahwa perusahaannya memastikan tidak ada kekejaman terhadap binatang terlibat di dalam bisnis ini, demikian dilaporkan oleh stuff.co.nz.

"Ini jelas tas yang istimewa, dan, walaupun bukan untuk saya. Kami menduga ada pembeli yang menginginkannya. Benda ini merupakan tas yang agak tidak biasa dan kami berharap lelangnya menarik perhatian dalam beberapa hari ke depan," kata dia.

Walaupun dengan penjelasan itu, ada saja yang mengecam tas tersebut.

Seperti dilaporkan stuff.co.nz, Hans Kriek, direktur di Save Animals From Exploitation, mengtakan bahwa tas itu "berselera rendah" dan "menghina".

Seorang ahli taksidermi menawarkan membuat tas tangan dari kucing peliharaan. (Sumber TradeMe via Daily Mail)

"Kalau diminta melakukan ini pada orang lain, bukankah tidak dapat diterima…apakah mengubah seekor kucing menjadi tas tangan lebih jahat daripada mengubah kaki gajah menjadi tatakan payung?"

Di Selandia Baru, melakukan taksidermi (pengawetan) pada hewan yang mati secara alamiah maupun dipaksa mati (eutanasia) merupakan hal yang melanggar hukum.

Komentar pada situs lelang berlangsung seru dan membentuk sejumlah kubu.

Ada yang melihatnya sebagai guyonan, bahkan ada satu orang yang menanyakan apakah dirinya juga bisa dijadikan sebuah tas.

Beberapa menanyakan bagaimana hewan itu mati dan ada yang langsung bertanya, "Apa yang salah dengan kamu?"

Tapi ada juga satu netizen yang menyebut tas itu "indah".

Hingga pemberitaan, tidak ada yang menanyakan apakah tas itu memang benar-benar terbuat dari kucing sungguhan.

Seorang ahli taksidermi menawarkan membuat tas tangan dari kucing peliharaan. (Sumber TradeMe via Daily Mail)