Liputan6.com, New York - Menggunakan media sosial Twitter, Donald Trump Junior membandingkan para pengungsi pencari suaka dengan permen Skittles yang beracun. Trump Junior meminta warga Amerika Serikat untuk tidak menerima mereka.
Postingannya berupa gambar semangkuk permen dengan tulisan, 'Jika aku punya semangkuk permen skittles dan 3 butir di antaranya akan membunuhmu, apakah Anda akan tetap mengambilnya? Itulah masalah Suriah'.
Baca Juga
Siti Nurhaliza Kangen Ubi Cilembu saat Mampir ke Bogor, Curhat Jarang ke Indonesia Setelah Berkeluarga
Datang ke Konser John Legend di Sentul, Anies Baswedan Dikerubungi Penonton
John Legend Intim Bareng Fans di Sentul, Kenang Perjalanan Hidup Menyentuh Sambil Nyanyi dengan Piano Tanpa Iringan Musik Lain
"Gambar itu berkata banyak. Mari hentikan agenda politik kebenaran yang justru tidak mengutamakan warga AS. #Trump2016," cuit Donald Trump Junior yang dilansir Guardian, Selasa (20/9/2016).
Advertisement
Twitter-nya langsung membuat keriuhan di media sosial. Beberapa akun membalasnya dengan mengunggah foto-foto mengerikan perang Suriah.
Bahkan, mantan penulis pidato Presiden Barack Obama, Jon Favreau pun merespons mem-posting gambar bocah Suriah yang 'terkenal' setelah muka polosnya tertutup debu.
"Hei @DonaldTrumpJr, ini adalah salah satu juta anak-anak yang kau bandingkan dengan racun permen," tulis Favreau.
Pun dengan penulis terkenal sekaligus ahli agama, Reza Aslan yang menulis, "Ayah dan anak sama-sama brengsek."
Penyanyi terkenal John Legend pun tak kalah keras mengkritik Trump Junior.
"Dengan logika seperti itu, berarti Anda harus menyita seluruh senjata. Karena seseorang akan saling membunuh. Namun, tampaknya Anda tak berpikir sampai sejauh itu," kata pelantun All of Me.
Kendati kontroversial, ungkapan seperti itu tidak asli datang dari anak Trump seorang. Joe Wals, mantan kongres AS dan pembicara sayap kanan pernah berkicau sama persis.
Wals menyadari bahwa Trump 'menjiplak' idenya, namun, rupanya ia senang.
"Hei @DonaldTrumpJr itu adalah hal yang pernah saya kemukakan satu bulan lalu. Senang kalau Anda setuju."
Selain dicela karena ketidaksensitivitasnya, Trump Jr dikecam juga dengan tata bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Inggris. Bahkan dengan fakta dan data.
"Kalau Anda berbicara 3 skitlless dalam mangkuk itu beracun, aku akan mengecek data dan menyimpulkan Anda salah soal keamanan dan kebersihan Skittles."
Adapun juru bicara Wrigle, perusahaan yang memproduksi Skittles tersinggung dengan kicauan Trump Junior. Ia mengatakan analogi yang digunakan tidak pantas.
"Skittles itu adalah permen. Pengungsi dan pencari suaka itu adalah manusia. Kami merasa sangat tidak pantas analogi pembandingnya," kata juru bicara itu.