Sukses

Obama: Apa yang Terjadi di Suriah Tak Bisa Diterima

Obama menyelenggarakan KTT yang membahas tentang krisis pengungsi dan meminta negara di dunia bersatu untuk mengatasi hal tersebut.

Liputan6.com, New York City - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, meminta puluhan negara untuk berjanji menampung atau menerima dengan sah 360.000 pengungsi. Hal tersebut disampaikannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang diadakan di markas besar PBB di New York City.

Namun menurut Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power, angka tersebut hanya mencakup sebagian kecil dari yang dibutuhkan. Menurut perkiraan Komisioner Tinggi PBB untuk pengungsi, UNHCR, sekitar 1,2 juta pengungsi harus mendapat tempat penampungan.

Dalam KTT yang dilakukan pada Selasa 20 September tersebut, Obama mengatakan bahwa krisis pengungsi merupakan ujian bagi sistem internasional, di mana seluruh bangsa harus berbagi tanggung jawab karena sebagian besar pengungsi hanya diterima oleh 10 negara.

"Kita harus menyadari bahwa pengungsi adalah tanda dari kesalahan yang lebih besar, seperti perang, ketegangan antar etnis, atau penyiksaan," ujar Obama seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/9/2016).

Dalam KTT itu Obama juga menyinggung soal keadaan di Suriah. Ia mengatakan, situasi di negara tersebut tak bisa diterima dan dunia tak bersatu sebagaimana mestinya untuk menghentikan konflik yang sudah berlangsung lebih dari lima tahun itu.

"Kita semua tahu apa yang telah terjadi di Suriah...tak bisa diterima. Kita tak bersatu sebagaimana mestinya untuk menghentikan konflik itu," ujarnya.

Menurut Obama, lebih dari 50 negara dan organisasi internasional yang berpartisipasi dalam KTT tersebut secara kolektif telah meningkatkan kontribusi mereka kepada kelompok kemanusiaan.

PBB juga meminta agar mereka dapat mengumpulkan sebesar US $ 4,5 miliar atau Rp 59,1 triliun untuk mengatasi masalah pengungsi.

"Seperti yang kita lihat sebelumnya, negara-negara memiliki kebiasaan buruk dengan datang ke konferensi lalu berjanji dan membuat komitmen, namun kemudan mereka tak menjalankannya," ujar Power.

"Ukuran nyata dari KTT ini hanya terjadi jika negara-negara benar-benar menjalankan (komitmen) dan mereka yang membantu," tambah dia.

Obama juga bertemu dengan para pemimpin bisnis sebelum melaksanakan KTT. Menurut keterangannya, mereka telah membuat komitmen lebih dari US $ 650 juta (Rp 8,5 triliun) untuk memberdayakan pengungsi.