Sukses

Nestapa Budak Seks ISIS yang Dilelang di Pasar Gelap Timur Tengah

Rata-rata perempuan budak seks itu dihargai US$150 oleh ISIS. Kadang mereka ditukar dengan senjata api.

Liputan6.com, Paris - Para budak seks perempuan yang diciduk ISIS selain menjadi korban kejahatan seksual ternyata dijual di pasar gelap, dalam sebuah lelang manusia yang diduga digelar di di Arab Saudi.

Penemuan mengerikan itu terungkap ketika seorang militan tewas di tengah pertempuran di kota Al-Shirqat, Irak beberapa waktu lalu. Kota itu diambil alih oleh ISIS pada 2014.

Anggota tentara Irak lantas menemukan ponsel milik militan itu. Dan tak disangka, ada foto yang menggambarkan pasar perdagangan budak seks. Diduga, gambar itu diambil di Arab Saudi. Demikian dilansir The Sun, Rabu (21/9/2016).

Negara-negara Arab merupakan bagian dari koalisi AS dan Inggris dalam membasmi ISIS. Termasuk Arab Saudi.

Juru bicara tentara Irak mengatakan kemungkinan gadis yang ada di foto itu merupakan etnis Yazidi.

"Petugas kami yang menemukan foto itu percaya bahwa perempuan dalam gambar itu adalah etnis Yazidi. Mereka dijadikan budak seks dan diperjualbelikan," kata juru bicara itu.

Nestapa Budak Seks ISIS yang Dilelang di Pasar Gelap Timur Tengah (Twitter/The Sun)

"Selain itu ada foto mengerikan lainnya bagaimana perempuan itu diperlakukan sebagai budak seks. Data lokasi dari ponsel pintar itu menunjukkan lokasi di Arab Saudi," lanjutnya.

Selain gambar perempuan budak seks, ada banyak foto-foto kota seperti Mosul dan Baiji yang dikuasai Irak.

"Ini menunjukkan militan itu telah lama bergabung dengan ISIS."

Para tentara Irak kini mencoba mencari tahu keluarga perempuan malang itu.

"Kami sudah menghubungi anggota keluarga Yazidi yang tersisa, berharap ada keluarga yang mengenali perempuan malang itu. Kami berharap bisa membebaskannya," tambah juru bicara itu.

Lelang budak seks yang dilakukan ISIS bukan mitos belaka. Setelah kesaksian dari Nadia Murad Basee Taha di Dewan Keamanan PBB, ada lagi perempuan Yazidi yang berhasil kabur dari cengkeraman ISIS.

Sebutlah namanya Jinan. Remaja itu diculik dari desanya di utara Irak tahun 2014. Selain diperkosa, ia menjadi saksi bagaimana tahanan perempuan lainnya diperjualbelikan.

"Puluhan perempuan ditahan di sebuah ruangan besar. Tak hanya orang Irak dan Suriah yang membeli perempuan tahanan ISIS, tapi Arab Saudi bahkan orang Barat membeli kami," tutur Jinan seperti dikutip India Times.

Ia berhasil kabur dan kini menjadi pencari suaka di Eropa. Jinan menulis pengalamannya dalam sebuah buku bertajuk 'Daesh's Slave'.

"Salah seorang pembeli ditemani tentara ISIS berkata kepada kami, 'Yang ini dadanya besar. Tapi saya ingin Yazidi dengan mata biru dan kulit pucat. Mereka tampilannya bagus, saya akan bayar mahal,'" beber Jinan.

Rata-rata perempuan dihargai US$150. Kadang mereka ditukar dengan senjata api.

Jinan kemudian dibeli oleh pembeli kaya dari Arab Saudi, bersama perempuan-perempuan lainnya. Ia berhasil kabur dengan mencuri kunci.

Video Terkini