Liputan6.com, San Juan - Sekolah-sekolah dan perkantoran terpaksa tak beroperasi di Puerto Rico pada Rabu 21 Septembar 2016. Hal itu terjadi setelah pembangkit tenaga listrik mengalami kebakaran dalam luas dan besar. Sekitar 1,5 juta orang tak mendapat aliran listrik.
Pejabat pemerintah mengatakan, dua jalur transmisi pusat pembangkit listrik yang melayani kawasan dengan 3,5 juta warga terimbas. Negara itu gelap gulita.
"Ini insiden serius," kata Gubernur Alejandro Garcia Padilla seperti dilansir dari VOA, Kamis (22/9/2016).
Advertisement
"Sistem kami tidak didesain untuk mengatasi kecelakaan sebesar ini," lanjutnya.
Padilla mengatakan kebakaran telah melumpuhkan sistem di pulau itu hingga 30 persen. Juga, menambah 15 titik kebakaran di seluruh jaringan mereka. Pun dengan generator cadangan yang bekerja keras mulai rusak.
Akibat dari mati lampu itu, sejumlah jalan raya mengalami kekacauan. Polisi yang mengatur lalu lintas tertabrak dan harus dibawa ke rumah sakit.
Perusahaan listrik Puerto Rico selama ini menjadi sorotan akibat krisis keuangan. Mereka memiliki utang sebanyak US$ 9 juta yang seharusnya untuk perbaikan namun dikorupsi.
Warga Puerto Rico yang tengah berjuang melawan krisis keuangan itu kini marah akibat tak mendapat listrik. Kemarahan mereka tersebar lewat media-media sosial.
Hingga berita diturunkan, pemadam kebakaran tengah berjibaku mematikan api yang membara. Adapun sebab kebarkaran tidak diketahui.
Pihak otoritas menjanjikan permasalahan ini segera beres pada Kamis mendatang. Bandara, kantor polisi, dan pembangkit tenaga air mendapat prioritas utama untuk dialiri listrik.Â