Liputan6.com, Jakarta - Pada zaman kuno, kematian lebih 'dekat' dengan kehidupan manusia dibandingkan dengan hidup itu sendiri.
Nyawa seseorang dapat melayang dengan mudah, dan tidak ada rumah sakit atau pun obat-obatan canggih untuk menyelamatkan mereka yang terserang penyakit.
Baca Juga
'Kedekatan' manusia kala itu dengan kematian pun membuat masyarakat membayangkan kehidupan setelah kematian sebagai sesuatu yang dapat menyinggahi mereka kapan saja.
Advertisement
Oleh sebab itu, masyarakat kala itu mempercayai ada beberapa tempat di dunia ini terkenal sakral dan dipercaya merupakan pintu gerbang menuju 'dunia lain'.
Seperti 10 tempat berikut ini yang dikutip dari Listverse.com, Kamis (22/9/2016), dipercaya merupakan pintu 'gerbang neraka'.
1. Alepotrypa atau Lubang Rubah
Alepotrypa atau yang juga dikenal dengan sebutan Lubang Rubah adalah sebuah gua yang menjadi inspirasi 'rumah' dewa neraka, Hades.
Lorong batu yang terjadi akibat fenomena alam itu bahkan memiliki danau yang terlihat seperti jalur yang dilewati orang mati untuk menuju dunia setelah kematian.
Gua itu pertama kali ditemukan setelah ribuan tahun oleh seorang pemburu bersama dengan anjingnya. Kala itu mereka sedang mengejar rubah hingga ke dalam lubang besar itu. Hewan buruan mereka kabur, namun anjingnya berhasil menemukan sebuah situs arkeologi penting.
Menurut para peneliti, 6.000 tahun yang lalu tempat tersebut digunakan sebagai kuburan dan berbagai ritual pun dilakukan di dalamnya.
Tembikar dan benda-benda lain yang dipersembahkan sebagai sesajian ditemukan di antara 170 jasad yang dikubur di tempat itu. Sepasang kerangka bahkan ditemukan dalam keadaan saling berpelukan.
2. Actun Tunichil Muknal
Tempat yang satu ini, Actun Tunichil Muknal, terlihat seperti lokasi ritual ilmu hitam, di mana tulang belulang sisa tumbal berserakan.
Actun Tunichil Muknal adalah sebuah gua di Belize, Amerika Tengah, yang digunakan oleh peradaban suku Maya sebagai 'gerbang' neraka (underworld), Xibalba.
Gua tersebut digunakan sebagai tempat ritual. Korban dibaringkan di lantai gua, lalu kepala mereka dipukul sangat keras sehingga suara retakan tengkorak mereka dapat terdengar menggema di seluruh ruangan.
Kemudian tembikar yang telah disediakan akan dipecahkan untuk memberi 'jalan' kepada tumbal agar dapat menyeberang ke underworld.
Untuk dapat mencapai gua tersebut, penjelajah harus melewati jalan sempit yang dibanjiri air sedalam batas leher orang dewasa. Air memenuhi gua dan menghasilkan endapan mineral diseluruh tempat itu.
Hal ini membuat tengkorak korban tumbal mengendap di lantai gua dan berkilau seperti kristal. Salah satu dari tengkorak berkilau itu bahkan kini dikenal dengan sebutan Crystal Maiden.
Plutonium dan Gunung Api
3. Plutonium Â
Plutonium adalah sebuah lubang yang mengandung elemen radioaktif di daerah yang kini dikenal dengan sebutan Pamukkale, Turki.
Akibat unsur berbahaya yang terdapat di lokasi tersebut, penduduk lokal percaya bahwa Plutonium atau Gerbang Pluto adalah sebuah 'lubang setan'.
Penulis kuno mendeskripsikan tempat tersebut berada di Hierapolis. Tapi baru-baru ini ditemukan bahwa tempat yang dibangun sebagai Kuil Pluto itu berada di samping Kuil Apollo.
Saat para arkeolog menggali situs tersebut, mereka menemukan bahwa kuil tersebut berdiri di atas pembukaan bawah tanah alami yang menghasilkan karbon dioksida.
Burung yang lewat pada saat penggalian di lokasi tersebut mengalami kesulitan bernafas dan mati.
4. Gunung Api Masaya
Gunung Api Masaya ditemukan oleh penjajah Spanyol ketika mereka memasuki wilayah Nikaragua pada Abad ke-16. Pada saat itu mereka menemukan gunung itu dengan aktif dan tanpa henti mengeluarkan lava.
Akhirnya para penjajah tersebut memutuskan untuk menyebut tempat itu La Boca del Infierno atau 'Mulut Neraka'.
Kala itu penduduk lokal tidak percaya bahwa Masaya adalah gerbang menuju neraka. Namun orang-orang Spanyol itu tetap memasangkan salib di sekitar mulut kawah. Hal itu dilakukan untuk mengusir setan.
Sebelum para penjajah Spanyol itu datang, penduduk lokal sempat percaya bahwa gunung api itu adalah Dewa. Mereka bahkan memberikan tumbal anak-anak dan perempuan sebagai persembahan untuk mengakhiri kekeringan.
Pendeta setempat kala itu percaya bahwa tuhan sedang marah dan perlu 'ditenangkan'. "Gunung api Nikaragua adalah mulut neraka, apinya adalah sesuatu yang supranatural dan jahat, tempat yang dikutuk dilemparkan oleh iblis."
Belakangan diketahui jumlah belerang yang sangat banyak di daerah itulah yang menjadikan tempat itu 'neraka'.
Advertisement
Danau dan 'Pintu' Neraka
5. Danau Pergusa
Satu lagi gunung api yang memiliki reputasi sebagai gerbang neraka adalah Gunung Etna, Sicily.
Tempat itu juga dikenal dengan legenda di mana Hades menculik Persephone, anak Dewi Panen, Ceres, ke rumahnya di Underworld.
Menurut sair yang ditulis oleh Ovid, kala itu Persephone sedang bermain di pinggir Danau Pergusa. Hades yang menaruh perhatian kepada gadis itu lalu menculiknya.
Karena anaknya menghilang tanpa jejak, Ceres kemudian menyebabkan gagal panen dan tidak membiarkan apa pun tumbuh di daerah itu. Akhirnya setelah mengetahui di mana putrinya berada, Ceres mebuat perjanjian dengan Persephone.
Dia berjanji akan berada di daratan selama 6 bulan pada musim semi dan panas, kemudian 6 bulan berada bersama suami barunya, Hades, di Underworld selama musim dingin dan gugur.
Setiap tahunnya, Persephone akan muncul dari neraka melalui Danau Perusa menuju kuil yang disediakan sebagai tempat pertemuan Dewi Panen dan putrinya.
6. Pintu Menuju Neraka
Sebuah lubang yang terletak di Turkemistan dilaporkan tidak pernah berhenti mengeluarkan api dari dalam kawahnya. Asal-usul kawah api itu pun hingga kini masih diperdebatkan.
Ada yang menduga lubang tersebut mengeluarkan si jago merah akibat eksplorasi Soviet (Rusia) pada 1971. Kala itu Rusia dilaporkan mencari gas alam. Namun lubang yang mereka bor malah mengeluarkan gas beracun.
Beranggapan bahwa dengan menyalakan api di lubang tersebut akan meredam gas racun, mereka memutuskan untuk membakar daerah tersebut.
Taktik mereka tidak berjalan dengan baik, kawah tersebut malah terbakar terus menerus hingga saat ini. Fenomena tersebut membuat tempat tersebut mendapat julukan sebagai 'gerbang neraka'.
Banyak turis berdatangan untuk menyaksikan sendiri luapan api dari lubang itu.
Pemandian Air Panas dan Kota Hantu
7. Neraka Beppu
Tidak seperti gerbang neraka lainnya, Neraka Beppu dapat diakses dengan gampang, seperti mengendarai kendaraan pribadi atau pun bus.
'Neraka' yang berada di Jepang itu merupakan sebuah kolam yang berisikan air panas mendidih dengan lumpur warna-warni.
Neraka Beppu terjadi akibat adanya erupsi gunung api Jepang, sehingga menghasilkan air dengan suhu panas yang tinggi. Walaupun kini tempat itu dijadikan lokasi pemandian air panas atau onsen, dulu Neraka Beppu merupakan area penyiksaan dan eksekusi.
8. Kota Hantu Fengdu
Di Pegunungan Ming China terdapat permukiman yang berisikan candi-candi dan kuil. Tempat tersebut konon terhubung dengan akhirat.
Daerah yang dikenal dengan sebutan Kota Hantu Fengdu itu menjadi pengadilan bagi orang yang telah mati. Mereka akan diadili untuk menentukan apakah mereka akan masuk ke dalam neraka atau surga.
Para orang mati akan melakukan 3 tahapan tes. Hanya mereka yang memiliki budi baik akan melewati ujian tersebut. Jika gagal, mereka akan digulingkan ke dalam neraka.
Advertisement
Sang Peramal dan Penjaga Sungai
9. Gua sang Peramal, Sibyl
Pada zaman kuno, orang-orang mempercayai apa yang dikatakan oleh seorang peramal. Banyak yang percaya bahwa peramal mendapatkan anugerah dari tuhan untuk dapat melihat masa depan.
Kala itu terdapat seorang peramal perempuan terkenal, Sybil, yang sering ditemui warga untuk meminta petunjuk.
Peramal itu berasal dari sebuah gua di Cumae, Italia. Konon Sybil memiliki 100 mulut untuk menguatkan ramalannya.
Suatu ketika dia disebut ditemui oleh penguasa Roma, Aeneas. Penguasa itu ingin membangun negara yang hebat, karenanya Sybil mengatakan bahwa pria itu harus mengunjungi Underworld.
10. Necromanteion Of Ephyra
Necromanteion Of Ephyra mengispirasi kejadian dalam film Hercules, di mana sosok terlihat seperti Grim Reapper (pencabut nyawa), menjadi penjaga sungai di kediaman Hades.
Sungai itu dipercaya dapat menghubungkan manusia dengan orang mati. Mereka menggunakan 'jasa' Necromanteion untuk menyeberangi sungai tersebut untuk 'berbicara' dengan orang terkasih mereka yang telah tewas.
Tempat itu sangat gelap. Lentera menjadi satunya penerangan di sungai itu, dan mereka yang percaya dapat melihat orang yang telah mati dalam bentuk cahaya.Â