Liputan6.com, Cambridge - Seorang pria Inggris yang tinggal di Pegunungan Alpen dan mencoba hidup seperti kambing selama tiga hari, menjadi peraih salah satu kategori Ig Nobel.
Pria bernama Tom Thwaites itu memiliki prostesis atau bagian tubuh buatan yang membuatnya dapat berjalan seperti hewan berkaki empat. Lalu, apakah Ig Nobel itu?
Seperti dilansir Wikipedia, Ig Nobel merupakan sebuah parodi penghargaan Nobel yang mengkhususkan pada hasil penelitian yang awalnya membuat masyarakat tertawa namun akhirnya membuat mereka berpikir dan kritis.
Advertisement
Ig Nobel yang tak sepopuler Nobel asli itu terinspirasi oleh majalah sains humor Annals of Improbable Research. Setiap tahun, penghargaan itu diselenggarakan di Harvard University, Amerika Serikat.
Baca Juga
Pada tahun ini, Ig Nobel tak hanya diraih oleh Tom Thwaites. Sejumlah penelitian 'konyol' lain seperti mempelajari kepribadian bebatuan juga meraih penghargaan.
Walaupun penghargaan itu terdengar gila, namun jika dipelajari lebih dalam, penelitian yang meraih Ig Nobel sebenarnya dimaksudkan untuk mengatasi masalah di dunia nyata. Hampir seluruh studi tersebut juga telah ditinjau dan dimuat dalam jurnal ilmiah.
Tak hanya diberikan secara perorangan, produsen mobil asal Jerman Volkswagen juga meraih Ig Nobel dalam bidang kimia setelah berhasil membuat cara untuk mencurangi tes emisi.
Si manusia-kambing, Tom Thwaites, menerima penghargaan di bidang biologi dengan Charles Foster yang juga menghabiskan waktu di alam liar untuk mendapat pengalaman hidup dari sudut pandang hewan.
Thwaites mengaku, pada awalnya ia melakukan hal itu sebagai upaya untuk melarikan diri dari tekanan kehidupan modern. Pria tersebut menghabiskan satu tahun untuk meneliti idenya.
Ia bahkan membujuk seorang ahli prostesis, Dr Glyn Heath di Salford University untuk membuatkannya satu set kaki kambing.
Saat menjalankan penelitiannya Thwaites membangun ikatan kuat dengan hewan, khususnya kambing. Di sisi lain, ia juga hampir menyebabkan pertengkaran besar di antara hewan itu.
"Aku hanya berjalan berkeliling, mengunyah rumput, dan melihat ke atas dan tiba-tiba semuanya berhenti mengunyah dan terdapat ketegangan di mana aku tak perhatikan sebelumnya. Satu atau dua kambing menggerak-gerakkan tanduknya dan aku pikir diriku akan terlibat dalam satu perkelahian," ujar Thwaites kepada BBC News.
Daftar Penerima Ig Nobel 2016
Ig Nobel ke-26 yang di yang dihelat pada Kamis, 22 September 2016 di Sanders Theater, Harvard University, dilaporkan menjadi acara paling kisruh.
Hadirin penghargaan tersebut melemparkan pesawat kertas sementara peraih Nobel berusaha membagikan hadiah.
Seperti dikutip dari BBC News, Jumat (23/9/2016), berikut adalah daftar pemenang Ig Nobel 2016.
Penghargaan di bidang Reproduksi
Ahmed Shafik, karena telah meneliti efek pemakaian celana berbahan polyester, katun, atau wol dalam kehidupan seks tikus.
Penghargaan di bidang Ekonomi
Marks Avis dan rekan, dalam mempersepsikan kepribadian bebatuan dari perspektif penjualan dan pemasaran.
Penghargaan di bidang Fisika
Gabor Horvath dan rekan, dalam penelitian yang mengungkap bahwa kuda berambut putih lebih tahan terhadap langau, serta penemuannya yang mengungkap mengapa capung sangat teratrik dengan batu nisan hitam.
Penghargaan di bidang Kimia
Volkswagen, dalam memecahkan emisi polusi berlebih pada mobil secara otomatis, elektromekanik memproduksi emisi lebih sedikit ketika mobil diuji coba.
Penghargaan di bidang Kedokteran
Christoph Helmchen dan rekan, karena telah menemukan bahwa kita bisa mengurangi gatal di sisi kiri badan dengan melihat ke cermin dan menggaruk bagian kanan badan (dan sebaliknya).
Penghargaan di bidang Psikologi
Evelyne Debey dan rekan, karena telah bertanya kepada seribu pembohong tentang seberapa sering mereka berbohong, dan memutuskan apakah para peneliti mempercayai jawaban tersebut.
Penghargaan di bidang Perdamaian
Gordon Pennycook dan rekan, dalam studi ilmiahnya yang berjudul "On the Reception and Detection of Pseudo-Profound Bullshit".
Penghargaan di bidang Biologi
Diberikan bersama-sama kepada Charles Foster karena telah hidup di alam liar sebagai luak, berang-berang, rusa, rubah, dan burung, serta Thomas Thwaites yang membuat prostetis yang membuatnya dapat bergerak dan menghabiskan waktu di perbukitan dengan membaur di kalangan kambing.
Penghargaan di bidang Sastra
Fredrik Sjoberg, atas karya autobiografi tiga volume tentang kesenangan mengoleksi lalat mati dan lalat yang belum mati.
Penghargaan di bidang Persepsi
Atsuki Higashiyama dan Kohei Adachi, karena telah menyelidiki apakah hal-hal terlihat berbeda ketika kita membungkuk dan melihat dunia di antara kaki.
Advertisement