100 Juta Rakyat AS Akan Tonton Debat Hillary Vs Trump

Liputan6.com, New York - Diperkirakan akan ditonton sekitar 100 juta orang lewat TV dan sosial media, debat perdana calon presiden Hillary Clinton dan Donald Trump diprediksi menyamai kemeriahan Super Bowl. 

Super bowl adalah ajang final kompetisi football, olahraga paling populer di AS, yang kerap kali ditonton jutaan orang.

Diprediksi, debat perdana kali ini bakal menjadi debat paling fenomenal dalam sejarah perpolitikan AS.

Debat yang digelar pada Senin 26 September 2016 (27 September pagi waktu Jakarta), berlokasi di Hofstra University di New York. Jaringan TV AS panen rating selama pertemuan pertama kalinya antara dua kubu itu. Demikian dilansir Fortune, Selasa (27/9/2016).

Adalah Trump yang membuat rating tinggi. Pada Agustus lalu, Fox News mencatat rekor 24 juta penonton saat debat perdana Grand Old Party.

Demikian pula dengan Hillary Clinton. Kala ia head to head dengan Barnie Sanders, Demokrat dan rating TV mendapat rating tertinggi dalam sejarah partai berlambang keledai itu.

Debat perdana Capres yang suasananya menyamai Trump dan Hillary terjadi pada tahun 1980. Kala itu Ronald Reagan berhadapan dengan Jimmy Carter. Penonton mencapai 80,2 juta.

Empat tahun lalu, debat perdana Presiden Obama versus Mitt Romney disebut-sebut sebagai debat yang nyaris sama dengan Reagan dan Carter. Kedua lawan itu ditonton lebih dari 67 juta.

Jika debat Trump vs Hillary sesuai prediksi, penontonnya bakal mencapai lebih dari 100 juta. Superbowl pada tahun 2015 dilihat oleh 115 orang Amerika Serikat.

Menurut USAToday, debat perdana ini memiliki pesan kuat karena inilah pertama kalinya para pemilih benar-benar memusatkan perhatian mereka.

Kedua kandidat antara dua kubu itu kerap akan berdiri bersisian. Selama satu setengah jam, percakapan keduanya dianggap lebih penting dibanding sekedar 2 jam atau bahkan 10 menit wawancara.

Debat perdana Hillary vs Trump dengan rentang waktu 90 menit jelas waktu yang panjang untuk sebuah tontonan. Demikian pula dengan waktu 4 tahun masa kepemimpinan mereka di Gedung Putih.