Sukses

Perempuan Cantik di Tengah Pusaran 'Duel Panas' Hillary Vs Trump

Hillary Clinton menyebut nama Alicia Machado, pemenang ajang Miss Universe. Apa kaitannya dengan Donald Trump?

Liputan6.com, New York - Hillary Clinton melontarkan 'amunisi' ke arah lawannya, Donald Trump jelang penghujung debat yang berlangsung Senin malam 26 September 2016 waktu setempat.

Capres Partai Demokrat itu dengan lantang mengucapkan nama Alicia Machado, pemenang ajang Miss Universe yang mengaku menjadi korban penghinaan Trump.

Kala itu materi debat menyinggung isu perempuan. "Ia adalah seorang pria yang menyebut perempuan sebagai babi, sembrono, anjing. Seseorang yang mengatakan kehamilan adalah hal yang tidak nyaman bagi pemberi kerja, yang mengatakan kaum hawa tak punya hak mendapatkan gaji setara kecuali melakukan pekerjaan sebaik kaum pria," kata Hillary menyerang Trump di panggung debat.  

"Dan salah satu hal terburuk yang ia katakan tentang perempuan adalah di sebuah kontes kecantikan -- ia (Trump) suka kontes seperti itu...Ia menyebut perempuan itu sebagai 'Miss Piggy' lalu 'Miss Housekeeping' hanya karena ia seorang Latin."

Clinton menambahkan, perempuan itu adalah seorang manusia. "Donald, ia punya nama. Namanya Alicia Machado. Dan ia telah menjadi seorang warga negara AS. Kau bisa bertaruh, ia akan memberikan suaranya November ini."

Berlangsung selama 90 menit, Donald Trump dan Hillary Clinton beradu pendapat. Siapa yang menang? (Via: REUTERS/Adrees Latif)

Alicia Machado berlaga di ajang Miss Universe 1996, mewakili Venezuela. Usianya kala itu 19 tahun.

Perempuan itu berhasil menang dan meraih mahkota dalam ajang ratu kecantikan sejagat. Namun, setelahnya berat badannya disebut-sebut naik hampir 60 pon atau 27 kilogram.

"Sejumlah orang makan terlalu banyak ketika dalam tekanan. Seperti aku. Seperti Alicia," kata Trump saat menjadi produser eksekutif Miss Universe.

Pada 1997 rumor merebak, Machado bakal dipaksa menyerahkan mahkotanya. Namun, Trump saat itu mengaku tak mengizinkan itu terjadi. Satu-satunya pilihan yang ada adalah memaksa perempuan cantik itu menurunkan berat badan.

Kepada Inside Edition, Machado mengaku, berat badannya kala itu beratnya hanya naik 15 pon atau 6,8 kilogram. Namun, gara-gara itu ia dijuluki "Miss Housekeeping -- karena ia seorang Latin, juga 'Miss Piggy'.

Sebutan Trump membuatnya merasa sangat gemuk dan tertekan. "Setelah itu aku jatuh sakit, mengalami anoreksia dan bulimia selama lima tahun," kata dia. "Selama 20 tahun terakhir aku menemui banyak psikolog untuk mengatasinya."

Pemenang Miss Universe 1996 Alicia Machado mendukung Hillary Clinton (Twitter)

Setelah debat perdana usai, Machado mencuit di Twitternya, dalam Bahasa Spanyol.

"Terimakasih Nyonya Hillary Clinton, penghargaan dan rasa hormatmu untuk perempuan dan untuk segala perbedaan yang kita miliki, membuatmu menjadi sosok yang hebat! Saya bersama Anda!!

Beberapa saat kemudian, ia kembali mencuit. "Aku telah menerima pasporku (AS)! Aku siap memberi suara demi negaraku, demi Anda @HillaryClinton, demi putriku, dan untuk para perempuan pekerja."

Sementara itu, dalam wawancara Selasa 27 September 2016 Trump tak menyebut nama Alicia Machado, namun ia merujuk pada pemenang Miss Universe 1996 -- yang menurut dia -- berat badannya naik 42 pon setelah merebut mahkota.

"Ia adalah yang terburuk yang pernah kami miliki. Yang terburuk. Benar-benar terburuk," kata Trump.

Pemenang Miss Universe 1996 Alicia Machado (AFP)


Menurut dia, masalah Machado bukan hanya berat badan, tapi juga sikapnya.

"Itu terjadi bertahun-tahun yang lalu. Hillary menemukan perempuan itu dan berbicara tentang dia seakan-akan dia adalah Bunda Teresa," tambah miliarder nyentrik itu.

Sebelumnya, di panggung debat, Donald Trump terlihat tersinggung dengan pernyataan Hillary.

"Saya ingin sekali berkata kasar tentang Hillary dan keluarga. Namun, itu tidak baik," ujar Trump berapi-api.

Sebelumnya, ia mengaku berniat mengundang Gennifer Flowers, kekasih gelap Bill Clinton, suami Hillary.

2 dari 2 halaman

Trump Versus Perempuan

Donald Trump kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial yang dinilai menyinggung kaum hawa.

Tak hanya perempuan yang protes, aktor Hollywood, Will Smith juga menilai itu sudah kelewatan.

"Ada pria yang terang-terangan menyebut seorang perempuan sebagai 'babi gendut', itu saja sudah membuatku meneteskan air mata. Dan untuk orang-orang yang bertepuk tangan untuk itu, bagiku sungguh gila," kata dia, emosional, ketika mempromosikan film terbarunya, Suicide Squad, seperti dikutip dari News.com.au.

"Nenekku pasti akan menggamparku jika mendengarku menyebut seorang perempuan 'babi gendut'. Aku sama sekali tak habis pikir kok ada orang-orang yang bertepuk tangan saat mendengarnya," tambah Smith. "Jika salah satu putraku, aku bahkan tak berani membayangkannya..., jika salah satu putraku mengatakan itu di tempat umum, mereka tak boleh lagi tinggal di rumahku."

Will Smith dan Muhammad Ali (Sumber: Facebook Will Smith)

Sejumlah perempuan terkemuka pernah jadi sasaran kata-kata bernada penghinaan dari Donald Trump, termasuk Rosie O’Donnell, Arianna Huffington, dan Bette Midler.

Menurut Will Smith, cinta adalah motivator terhebat manusia. Bukan rasa takut -- yang ditawarkan Donald Trump -- yang justru berefek bahaya.

"Dan kemudian muncul xenofobia (kebencian pada hal yang serba asing) yang tidak inklusif dan separatis, gelombang rasisme yang menyapu dunia, yang memisahkan alih-alih menyatukan kita," kata ayah dari Jaden Smith itu.

"Hal penting yang dimiliki para pemimpin adalah, mereka harus tetap berada pada level atas. Mereka harus tenang, sebab ketika orang-orang ketakutan -- mereka akan kehilangan moralitasnya dan otak reptil (impulsif) mengambil alih. Itu adalah tipe yang biasa disaksikan di alam liar, namun pemimpin kita juga bisa seperti itu."

Video Terkini