Sukses

Mantan Presiden Israel Shimon Peres Wafat di Usia 93 Tahun

Shimon Peres merupakan peraih Nobel perdamaian dan tokoh politik yang berpengaruh di Israel.

Liputan6.com, Yerusalem - Mantan Presiden Israel Shimon Peres, meninggal pada usia 93 tahun. Dua minggu sebelum kepergiannya, salah tokoh politik paling berpengaruh di Israel itu dikabarkan mengalami stroke.

Peres sudah dua kali menjabat sebagai Perdana Menteri Israel dan kemudian menjadi presiden ke sembilan negara itu. Ia mengembuskan napas terakhir di sebuah rumah sakit di dekat Tel Aviv setelah kondisi kesehatannya menurun secara drastis.

Sosok Peres kerap dihubungkan dengan berdirinya Israel modern dan meninggalkan banyak jejak dalam sejarah singkat negara itu. Ia juga menjadi salah satu tokoh paling populer di Israel dan menjabat sebagai presiden selama tujuh tahun, yakni dari 2007 hingga 2014.

"Di mata rakyatnya, ia berhenti menjadi politikus. Dia menjadi tokoh bersejarah, lebih besar dari politik, lebih besar dari urusan sehari-hari, seorang tokoh dalam persatuannya sendiri," ujar kolumnis di Yediot Ahronoth, Nahum Barnea.

Walaupun sudah tak menjabat sebagai presiden, Peres tetap menjadi sosok high-profile yang terus mengintervensi arah politik Israel dan berusaha untuk terus aktif, khususnya melalui kegiatan yang terkait dengan Peres Centre for Peace.

Tahun lalu Peres mengkritik keras arah pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, meskipun ia tak menyebut nama Netanyahu secara langsung.

Selama berkiprah dalam karirnya selama puluhan tahun, ia menduduki hampir setiap posisi yang signifikan dalam kehidupan politik Israel. Pada usia 20-an, ia sudah menjabat sebagai Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel.

Peres adalah arsitek perjanjian damai Oslo 1993 dan pada 1994, ketika menjabat sebagai menteri luar negeri, ia meraih Nobel Perdamaian bersama Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin, dan Yasser Arafat, ketua Organisasi Pembebasan Palestina.

Video Terkini