Liputan6.com, Kashmir - Terjadi baku tembak di Himalayan, Kashmir. Wilayah itu menjadi sengketa antara dua negara tetangga, Pakistan dan India.
Dilaporkan, 2 tentara Pakistan tewas dalam insiden itu.
Baca Juga
Dalam pernyataan militer Pakistan, baku tembak dipicu aksi provokasi tentara India. Insiden itu terjadi di dekat desa Bhimber, Kel, dan Lipa.
Advertisement
Namun, menurut India, seperti dikutip dari CNN, Kamis (29/9/2016) pihak militernya terpaksa melakukan serangan mendadak di sepanjang perbatasan yang mereka sebut Line of Control.
Direktur Jenderal Militer India mengatakan serangan dilakukan sebagai perlawanan kepada teroris.
Letjen Ranbir Singh mengklaim serangan dilakukan karena adanya informasi spesifik dan kredibel bahwa segerombolan teroris berencana untuk menyerang sejumlah kota di India, termasuk Jammu.
"Operasi dilakukan demi mencegah agar teroris tidak melakukan infiltrasi," kata Singh.
Sementara, Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif mengutuk serangan itu dan menyebut India makin agresif.
Pakistan dan India kerap baku tembak di Kashmir. Wilayah itu memisahkan antara dua negara yang saling klaim satu sama lain. Demikian dilansir Fox News.
Insiden ini terjadi sehari setelah Pakistan mengatakan bahwa India akan mendisintegrasi jika Kashmir mendeklarasi kemerdekaannya.
India mencoba mengisolasi Pakistan secara diplomasi setelah serangan di perbatasan pada pertengahan September 2016 lalu.
18 tentara India tewas kala itu. New Delhi menyalahkan grup militan bentukan Pakistan sebagai dalang, namun Islamabad membantah hal itu.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di perbatasan masih memanas. Adapun baku tembak terjadi selama 6 jam.
India dan Pakistan tidak pernah akur semenjak Islamabad mengumumkan kemerdekaannya pada 1947. Kedua negara ini berebut wilayah Kashmir.
Sementara itu, militan Sikh menuntut kemerdekaan untuk kaum minoritas Sikh yang disebut Khalistan.
Tahun 1984, militer India menyerang kuil di Amritsar setelah tempat ibadah itu dikuasai oleh militan Sikh. Serbuan ini mengakibatkan ribuan tewas, termasuk pemimpin Sikh dan Hindu.
Insiden ini membuat Indira Gandhi yang saat itu menjabat menjadi perdana menteri ditembak hingga tewas oleh pengawal Sikh-nya.