Liputan6.com, Arkansas - Terinspirasi dari film garapan Hollywood, The Walking Dead, seorang pria menembak nenek 90 tahun yang tinggal tak jauh dari rumahnya.Â
Pria bernama Richard Jordan Tarver yang tinggal di Arkansas itu dilaporkan menculik dan membunuh Lavinda Counce dengan menggunakan pistol kaliber 38.Â
Menurut laporan yang dikutip dari Daily Mail, Minggu (2/10/2016), Tarver menculik Counce dan memasukkan nenek malang yang hidup sendiri itu, ke dalam bagasi mobilnya.Â
Advertisement
Baca Juga
"Trever membawa Counce ke kebun jagung. Di sana pria itu menembak kepala nenek itu dari belakang," kata kepolisian Bay, Arkansas, memberikan keterangan.Â
Menurut laporan penyidik, anak perempuan Counce menemukan sebuah tas hitam di dalam rumah ibunya. Benda tersebut berisikan tali, palu, kapak dan baju yang cocok dengan DNA Trever.Â
"Aku sangat terkejut ketika memasuki rumah ibuku. Dia bukan orang yang suka meninggalkan kamarnya dalam keadaan berantakan. AKu juga menemukan tas hitam di dalam rumahnya," kata anak Counce, Patsy Scott.
Jaksa menuntut Trever dengan dakwaan penculikan, perampokan, penganiayaan, dan pembunuhan.Â
Wakil Jaksa Penuntut, Grant DeProw, mengatakan kepada Craighead County
Circuit Court, bahwa pembunuhan itu diilhami oleh salah satu episode dalam film The Walking Dead.
"Dia ingin merasakan bagaimana rasanya membunuh seseorang. Namun persoalannya, Trever tidak percaya zombie itu ada. Jadi siapa sasaran empuknya? Nenek 90 tahun yang tinggal sendiri," kata DeProw.Â
Trever mendatangi rumah nenek itu, mengetuk pintu layaknya tamu biasa. Namun
saat Counce membuka pintu, dia malah dipaksa masuk ke dalam bagasi mobil
Trever.Â
Setelah menembak nenek itu di kebun jagung dengan menggunakan pistol, Trevel membawa jasad Counce ke parkiran rumah sakit.
Tubuh tak bernyawa Counce ditemukan 9 hari kemudian. Lima hari setelah penemuan jenazah tersebut, Trever ditangkap polisi.
Menurut keterangan pengacara pria 31 tahun itu, kliennya menyerahkan diri, karena takut sesuatu yang buruk terjadi pada keluarganya.
"Dia tidak menyesal takut atau apapun, hal ini tidak ada artinya bagi Trever," kata pengacaranya.