Liputan6.com, New Delhi - Aparat India menangkap seekor burung merpati. Hewan itu dikenakan tuduhan serius: membawa pesan ancaman yang ditujukan pada Perdana Menteri Narendra Modi.
Merpati itu ditemukan pasukan penjaga perbatasan atau Border Security Force (BSF) di wilayah Punjab, dekat lokasi penyerangan yang ditujukan ke pangkalan udara India oleh sejumlah militan Pakistan.
"Kami membawanya ke tahanan tadi malam," kata inspektur polisi Pathankot, Rakesh Kumar, seperti dikutip dari VOA News, Senin (3/10/2016).
Ia menambahkan, kasus ini diselidiki secara serius. "BSF menemukan ancaman tersebut ditulis dalam Bahasa Urdu."
Apa isi ancaman tersebut? Menurut Kumar, pesan itu mengatakan bahwa "Modi bukan orang yang sama seperti pada tahun 1971. Dan kini, setiap anak (di Pakistan) siap bertempur melawan India."
Surat ancaman tersebut ditandatangani kelompok militan yang bermarkas di Pakistan, Lashkar-e-Taiba.
Ini bukan kali pertamanya burung membawa pesan untuk Modi. Tahun lalu, aparat India menangkap merpati yang diyakini membawa kamera atau sejenis transmitter.
Balon juga sering digunakan sebagai pembawa pesan. Aparat India mengaku mereka menemukan sampai dua kali di Punjab. Dengan ancaman yang sama pada Modi.
Ketegangan di perbatasan India-Pakistan -- terutama di Kashmir -- meningkat belakangan. Kedua negara diketahui mempersenjatai diri dengan nuklir.
Konflik besar antar kedua negara kali terakhir terjadi pada 1971.
Advertisement