Liputan6.com, New York - Saat debat perdana antara Hillary Clinton dan Donald Trump pada 26 September lalu, Nyonya Clinton melontarkan 'amunisi' ke pengusaha tajir itu.
Hillary dengan jelas mengucapkan nama Alicia Machado, pemenang ajang Miss Universee yang mengaku menjadi korban penghinaan Trump.
"Salah satu hal terburuk yang ia katakan tentang perempuan adalah di sebuah kontes kecantikan -- ia (Trump) suka kontes seperti itu...Ia menyebut perempuan itu sebagai 'Miss Piggy' lalu 'Miss Housekeeping' hanya karena ia seorang Latin."
Advertisement
Hillary menambahkan, perempuan itu adalah seorang manusia. "Donald, ia punya nama. Namanya Alicia Machado. Dan ia telah menjadi seorang warga negara AS. Kau bisa bertaruh, ia akan memberikan suaranya November ini."
Setelah menang Miss Universee mewakili Venezuela, berat badan Machado naik 27 kilogram. Rumor merebak Machado dipaksa menyerahkan mahkotanya. Namun, Trump saat itu mengaku tak mengizinkan itu terjadi. Satu-satunya pilihan yang ada adalah memaksa perempuan cantik itu menurunkan berat badan.
Urusan Machado antara Hillary dan Trump tak berhenti sampai di debat. Setelahnya Trump masih mencela, baik Hillary dan Machado terkait komentar itu. Bahkan taipan properti itu mencemooh Machado bermain film dewasa setelah tak lagi menjadi Miss Universee.
Namun, baru-baru ini, terkuak ternyata Donald Trump tampil sebagai pameo di 2 video semi porno yang dibuat oleh majalah dewasa, Playboy pada tahun 2000.
Dikutip Liputan6.com dari CNN pada Kamis (6/10/2016), ternyata ada dua video Playboy di mana Trump tampil di dalamnya. Termasuk saat ia menjadi 'fotografer' model --dengan busana yang masih lengkap-- dengan kamera polariod serta melakukan adegan wawancara dengan calon 'Playmate' atau model utama yang tampil di sampul majalah 'hot' itu.
Dalam video itu, yang direkam dalam format VHS didapat oleh CNN dengan judul 'Playboy Centerfold'. Di situ Trump berperan untuk mencari calon 'Playmate' untuk merayakan 40 tahun majalah itu.
Adapun adegan yang menampilkan Trump tak mengandung konten telanjang atau seksual. Namun, di adegan lain, film itu penuh dengan gambar perempuan tanpa sehelai baju.
Di salah satu adegan, Trump terlihat sedang mewawancarai calon model, menanyakan apa yang ia inginkan jika terpilih jadi model sampul untuk 40 tahun perayaan Playboy.
"Aku pikir ini bukan sekedar cantik, tapi juga perilaku," kata model itu kepada Trump.
"Aku pikir aku harus menjaga perilaku dan kepribadian. Dan aku pikir, Playboy menawarkan itu dan aku percaya aku memiliki itu semua untuk mewakili mereka," lanjut si model.
"Ya aku pikir, Anda harus mengambil kesempatan itu," kata Trump.
Salah satu model yang 'diwawancara' Trump, Bridget Marks, mengatakan ia memiliki pengalaman positif dengan Trump kala itu.
"Aku pikir dia sangat baik, hormat dan kami memiliki hari yang indah," kata Marks yang ternyata anggota Partai Demokrat, namun ia memilih untuk netral menjelang pilpres AS.
"Trump ingat namaku dan baik kepadaku serta keluargaku," lanjtnya.
Sementara itu, Jeff Cohen, senior foto editor untuk Playboy yang saat itu hadir dalam pembuatan video tersebut mengatakan, majalah dewasa itu ingin publisitas yang lebih luas lagi dengan tampilnya Trump dalam mencari model untuk merayakan usia 40 tahun Playboy.
"Kami duduk bersama dan memutuskan, 'ayo kita cari calon model di New York City yang jelas pusatnya media. Kami panggil TV, radio, media. Lantas kami berpikir apakah Donald Trump bisa datang dan mengambill foto, tes foto kepada para model. Itu yang kami lakukan," kata Cohen kepada CNN.
Cohen, yang mengaku akan memilih Hillary menambahkan bahwa Trump sangat profesional dan sangat berjiwa bisnis saat ia berinteraksi dengan orang-orang di situ.
Pada tahun 2001, Trump juga tampil di video fashion show Playboy dengan Betsey Johnson.
Di belakang panggung, kandidat partai Republik itu foto dengan dua model Playmates Playboy serta Melania Knauss yang kemudian menjadi istrinya.
Donald Trump sendiri pernah tampil di majalah Playboy edisi Maret 1990, sebelum ia terlibat di video tersebut.Â
Tim kampanye Trump tidak berkomentar terkait temuan itu.
Jejak pendapat CNN / ORC yang dilakukan setelah debat pertama, menemukan bahwa 62% wanita melihat Trump tidak baik.