3 Arti di Balik Tetes Air Mata yang Anda Keluarkan

Liputan6.com, Jakarta - Bagi beberapa orang, menangis adalah hal yang mereka lakukan untuk mengekspresikan rasa sedih, senang, ataupun terharu.

Namun terkadang manusia bisa mengeluarkan air mata tanpa alasan yang pasti. Misalnya ketika sedang menonton televisi, melihat anak anjing yang baru lahir, dan tertawa terbahak-bahak.

Apa pun alasannya, mengeluarkan air mata atau menangis merupakan hasil dari fungsi anatomi yang wajar dan alami.

Setiap tetesan air mata yang keluar memiliki peran tersendiri, tergantung pada jenis air matanya.

Seperti yang dikutip dari Mirror.co.uk, Jumat (7/10/2016), air mata memiliki beberapa jenis. Setiap tipe memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut selengkapnya penjelasan pembagian jenis air mata menurut situs pendidikan Life Noggin.

1. Air mata emosional

Jenis air mata yang satu ini umum diketahui banyak orang. Ini adalah jenis tangisan ketika seseorang merasa bersedih, senang, dan terharu.

"Ketika sistem limbik dan hipotalamus memproses emosi yang sedang menggebu-gebu, sistem saraf akan aktif secara otomatis," jelas Life Noggin.

Jenis tangisan ini juga merupakan tipe yang tidak bisa dikontrol oleh manusia. Life Noggin menjelaskan adanya aktivitas kerja saraf yang spontan itu mengakibatkan meningkatnya detak jantung, keringat, dan menghasilkan air mata.

"Air mata ini mengandung hormon stres ACTH dan enchapalin -- penghilang rasa "sakit" alami yang membuat orang merasa lega setelah menangis," ucap Life Naggin.

Selain itu, tangisan juga dapat berfungsi sebagai wadah untuk mengekspresikan perasaan.

Contohnya, Anda sedang bersedih dan tak tahu harus bercerita kepada siapa. Tangis biasanya menjadi salah satu jalan keluarnya.

"Dengan menangis kita bisa memperlihatkan emosi kepada saudara, keluarga, atau teman dekat," kata Life Naggin.