Liputan6.com, Sacramento - Badai Matthew telah menimbulkan kontroversi di Amerika Serikat setelah pendiri situs website populer meyakini bahwa badai tersebut merupakan sebuah konspirasi besar untuk mendukung perubahan iklim.
Matt Drudge, pendiri agregator berita Drudge Report, mencuit bahwa "deplorables" mulai mempertanyakan apakah pemerintah melebih-lebihkan responsnya untuk menunjukkan bahwa badai itu merupakan hasil dari perubahan iklim.
Baca Juga
Dikutip dari News.com.au, Minggu (9/10/2016), deplorables adalah cara Hillary Clinton mendeskipsikan pendukung Donald Trump dengan menyebutnya "basket of deplorables". Sementara Matt Drudge diketahui sebagai salah satu pendukung terkuat miliarder nyentrik itu.
Advertisement
Kemudian ia menyebut bahwa catatan Hurricane Center telah memonopoli data dan mengklaim bahwa hembusan dahsyat itu tak diverifikasi di sejumlah tweet yang telah viral.
"Hurricane Center telah memonopoli data. Tak ada klaim verifikasi. Observasi Nassau tidak cocok dengan pernyataan! Hembusan angin 165 mph? Di mana?" tulis Matt Drudge dalam akun Twitter miliknya.
"The deplorables mulai bertanya-tanya apakah pemerintah telah berbohong kepada mereka tentang intensitas badai Matthew untuk membesar-besarkan tentang iklim," tulisnya lagi.
Cuitan tersebut pun langsung dibanjiri dengan berbagai komentar dan rekasi oleh para netizen. Media Vox menyebut, "teori konspirasi terbaru Matt Drudge bukan hanya bodoh--itu berbahaya."
"Konspirasi Drudge merupakan permainan berbahaya. Lebih dari 1,5 juta orang tinggal di zona evakuasi akibat Badai Matthew. Sulit untuk meminta orang memerhatikan peringatan evakuasi dengan serius--begitu sulit hingga manajer tanggap darurat memiliki trik khusus...termasuk meminta orang menulis nomor jaminan sosial di lengan mereka, sehingga jika mereka tertinggal di belakang tubuh mereka dapat diidentifikasi," ujar Libby Nelson.
Sementara itu, pengguna Twitter lain terheran-heran apa yang telah diucapkan oleh Drudge.
"Apakah kamu orang asli? Apakah ini akun lelucon? Badai ini telah membunuh 300 orang. NHC tak memonopoli," tulis akun @TornadoGreg.
Badai Matthew telah menewaskan hampir 900 orang dan lebih dari dua juta orang di pantai timur AS dievakuasi karena dikhawatirkan akan berdampak parah seperti Badai Katrina.
Presiden Barack Obama telah mengumumkan keadaan darurat untuk Florida, Georgia, dan South Carolina.
Gubernur Florida Rick Scott telah mendesak warganya untuk meninggalkan rumah dan mengatakan "badai ini akan membunuh Anda" serta menyebut bahwa cuaca ekstrem itu berdampak menghancurkan.