Liputan6.com, New York - Pengalaman berkelana di New York bukan hanya berkutat pada pertunjukan Broadway, gedung-gedung pencakar langit terkemuka, atau atraksi jalanan.
Sebagai New York juga dikenal sebagai tempat pertemuan orang dari berbagai bangsa, pengalaman kuliner di kota berjuluk Big Apple juga merupakan petualangan tersendiri, bahkan untuk sepotong burger.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Bloomberg pada Senin (10/10/2016), beberapa orang juru masak terkemuka New York memilih burger kesukaan mereka. Mulai dari burger dengan lelehan lemak yang gurih hingga burger tipis dengan keju lumer.
1. Hard Times Sundaes
Will Horowitz adalah koki andalan Harry & Ida's. Tentang burger, ia berujar, "Saya selalu senang dengan burger gaya lama Amerika."
Biasanya, truk jajanan Andrew Zuricka dan burger nikmatnya tersembunyi di Mill Basin, Brooklyn. Sekarang, kedainya ada di Vanderbilt Market di tengah kota.
Mengenai double cheeseburget di sana, Horowitz menyebutnya sebagai "pahlawan tak dikenal dalam dunia tragis berisi burger yang berlebihan dan mahal."
2. Joe Jr.
Apa yang membuat burger di Joe Jr. luar biasa? Menurut Bobby Hellen, koki di GG, "Sangat enak dan sederhana."
Hellen mulai mengunjungi kedai kecil itu sejak 8 tahun lalu untuk memesan burger dengan irisan keju Amerika. Letaknya dekat dengan restoran tempat kerjanya.
Hellen masih teratur berkunjung untuk memesan lapisan daging yang agak garing di atasnya. Tapi bukan sekedar makanan, "Saya suka karakter di Joe's, tampilan dan rasanya berada dalam ruang dengan panel kayu. Seperti di rumah kakek teman."
3. Spotted Pig
Penampilan Roquefort oleh April Bloomfield di Spotted Pig belum berubah banyak dalam beberapa tahun belakangan.
Alasannya, cocok dengan burger 200 gram yang dipanggang dalam roti mengkilat, dengan keju biru yang menetes.
Menurut Missy Robbins dari Lilia, itulah yang terbaik.
Irisan Daging Sapi Asli
4. J.G. Melon
Daniel Eddy, koki di Rebelle, menjadi pelanggan J.G. Melon di Third Avenue sejak berusia 17 tahun. Saat itu ia mengendap-endap bersama teman demi cheeseburger dan bir.
Kata Eddy, "Semua orang punya suatu burger tersendiri yang 'menendang'. Burger adalah salah satu benda ikonik Amerika yang mengembalikan kenangan musim panas dan pertemanan, dan saya suka burger yang membawa saya ke kenangan hingga ke 10 tahun lalu."
5. Burger & Barrell
Dengan gaya "makan besar", sajian di Burger & Barrell mencakup bawang manis, bacon, acara, keju Amerika, dan saus khusus.
Thomas Chen, koki di Tuome, East Village, terkadang mampir ketika sedang menuju restorannya. Katanya, "Saya selalu memesan yang setengah matang…selalu dikerjakan dengan baik."
6. Salvation Burger
April Bloomfield disebut lagi. Ia adalah ahlinya burger di New York City. Di Salavation Burger, kedainya ada di Pod Hotel. Ia membeli sendiri sapi-sapi utuh untuk dijadikan daging giling, bahkan membuat sendiri roti-rotinya.
Anita Lo, koki sekaligus pemilik Anissa adalah penggemarnya. Katanya, "April adalah seorang perfeksionis. Perbandingan roti dengan burger sedemikian rupa sehingga kamu mendapatkan semua dalam satu gigitan. Sempurna."
Advertisement
Ginjal dan Sumsum Sapi
 7. NoMad Bar
Pencipta cronut Dominique Ansel boleh-boleh saja membuka kedai roti baru di London. Tapi ia menikmati burger di NoMad Bar setelah hari-hari kerja.
Katanya, "Rasanya nikmat sekali dan teksturnya luar biasa, lembut, nikmat dan membuat ketagihan."
Resep James Kent melibatkan penggunaan suet, yaitu lemak yang berasal dari sekitar ginjal sapi, bersama-sama dengan sumsum tulang. Tapi saus rahasianya tetap dirahasiakan.
8. Mission Cantina
Melissa Weller pertama kalinya mencoba cheeseburger baru di Mission Cantina pada Februari lalu dan terbayang-bayang terus.
"Burgernya enak, tapi saya paling terkesan dengan rotinya yang tipis," ujarnya.
Weller adalah peracik salah satu roti bagel terenak di Sadelle's sehingga ia tahu sedikit tentang roti.
Sementara itu, untuk cheeseburger dengan bumbu pedas fermentasi ini, Danny Bowien menemukan perbandingan rasa yang tepat dengan mengorek lebihan roti di bagian tengah dan menggantinya dengan keju.
Mission Cantina adalah restoran berdekorasi terang yang masih berkaitan dengan Mission Chinese Food. Mission Cantina telah bereksperimen dengan berbagai jenis makanan sejak akhir 2013.
9. Harlem Shake
Adam Kuban mendokumentasikan kenikmatan burger selama beberapa tahun dalam blog 'A Hamburger Today'. Ia akhirnya mendirikan kedai piza bergaya bar di Margot.
Ia memuji burger klasik di Harlem Shake, yang terbuat dari dua keping roti, keju, acara, bawang, dan saus khusus. Ia menjelaskan, "Seperti burger campuran Shake Shack, Steak 'n Shake, atau Smashburger."
"Tapi lebih tipis lagi sehingga rasio bagian garingnya lebih banyak dan keju dijepitkan di antara dua helai rotinya."
Daging Gosong
10. Long Island Bar
Long Island Bar di Brooklyn terkenal dengan koktail hebat ciptaan Toby Cecchini, tapi para pelanggan juga akrab dengan burger di sana.
Elise Kornack, koki di Take Root, sering memesan ketika ia tidak sedang tugas, bersama dengan minuman masam atau negroni putih.
Menurut koki wanita penggemar burger dengan roti tipis garing itu, "Rotinya lembut secara sempurna dengan kelembaban yang tepat dari cairan daging."
"Burgernya setebal 1 cm, tidak terlalu tebal sehingga tidak terasa sedang makan meatloaf."
Sausnya "seperti mirip dengan McDonald's, tapi dengan lebih sedikit rasa masam pada mentimun, yang diacar dengan ketumbar."
11. GG
"Hal penting tentang burger bagi saya adalah komposisi, yaitu perbandingan antara daging yang gosong dengan daging mentahnya, dengan roti," kata Adam Schop dari Miss Lily's.
Untuk rasio yang paling disukainya, ia pergi ke GG di East Village. Karanya, "Dagingnya enak sekali dan diproses dengan baik sehingga pinggirannya garing. Dan saya suka melapisi dengan keju kesukaan semua orang, yaitu keju cheddar putih."
Advertisement