Liputan6.com, Astana - Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev mendapat perawatan intensif. Ia dikabarkan tengah terjangkit flu.
Penyakit tersebut datang jelang beberapa hari kunjungan Nazarbayev ke Armenia. Namun sejumlah pihak meragukan kebenaran kondisi kesehatan Nazarbayev.
Beberapa pengamat bahkan menduga bahwa dirawatnya presiden Kazakhstan itu secara intensif merupakan akal-akalan sang presiden agar dirinya tak berkunjung ke Armenia.
Advertisement
Menurut pengamat politik, Aidos Sarym, pemerintah biasanya sama sekali tidak bersedia memberi komentar soal kesehatan sang presiden. Kebijakan itu tertuang dalam UU Kazakhstan.
"Ini kemungkinan besar cuma alasan agar ia tak memenuhi undangan Presiden (Armenia) Serzh Sarksyan, yang sebelumnya mengatakan berharap Nazarbayev bisa mengunjungi negaranya pada 13 Oktober ini," ucap Sarym, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/10/2016).
Armenia pada 14 Oktober ini akan mengadakan KTT Organisasi Keamanan Kolektiv (CTO) bagi beberapa negara pecahan Uni Soviet. Atas dasar itulah pihak Armenia mengundang presiden Nazarbayev.
Hubungan Kazakhstan dan Armenia sejak April tak berjalan mulus. Penyebabnya adalah ketegangan yang terjadi antara Armenia dan Azerbaijan.
Kazakhstan pernah menyatakan siap menggelar pertemuan Uni Ekonomi Euroasia, tanpa mengundang Armenia yang seharusnya menjadi tuan rumah pertemuan tersebut.
Banyak pihak menilai, dalam konflik Armenia-Azerbaijan, Kazakhstan ada di pihak Azerbaijan.
Dugaan ini didasari alasan kuat. Sebab, Azerbaijan dan Kazakhstan menggunakan bahasa yang hampir sama dan kedua negara ini memiliki kerjasama strategis terkait ekspor minyak.