Liputan6.com, Ho Chi Minh - Seorang pria Vietnam dibawa bergegas ke rumah sakit sambil menahan sakit. Ternyata, ia mengalami patah pada penis ketika sedang mencoba posisi seksual yang eksotis.
Dikutip dari Daily Mail pada Rabu (12/10/2016), pria berusia 59 tahun itu dibawa ke sebuah rumah sakit di Ho Chi Minh.
Advertisement
Baca Juga
Kepada para dokter rumah sakit, ia menceritakan mendengar bunyi keras suatu benda patah saat sedang bersanggama dengan pasangannya.
Para dokter dilaporkan terkejut melihat organ tubuh pasien. Jelas terlihat ada patahan di pangkal kelamin, di tempat persambungan dengan tubuhnya.
Bukan hanya itu, organ tersebut sudah berwarna ungu muda dan memerlukan penanganan segera, demikian menurut harian Tuoi Tre.
Dr. Mai Ba Tien Dung dari Rumah Sakit Binh Dan mengatakan, "Organ itu sudah bengkak dan memar, dan jelas patah di pangkalnya."
Pria yang tidak disebutkan namanya itu kemudian menjalani pembedahan untuk menjahit kembali bagian yang patah kembali ke posisinya.
Menurut Dr. Dung, kasus seperti ini termasuk sangat langka dan diduga terjadi saat ereksi penuh. Katanya, "Gejala-gejalanya termasuk bunyi patahan yang disertai dengan perih."
Lalu, organ menjadi berwarna ungu berbarengan dengan rasa sakit berkelanjutan.
Kata dokter itu lagi, "Tanpa pembedahan yang segera, pasien dapat mengalami penis bengkok dan disfungsi ereksi."
Peristiwa patah seperti itu dapat menyebabkan tingginya angka impotensi. Ia menambahkan, "Kasus pasien berusia 59 tahun ini sangat jarang, satu di antara ribuan kejadian penis patah yang ada dalam catatan kedokteran."
Ia menambahkan bahwa kerusakan seperti ini mudah luput dan dapat mengarah kepada komplikasi di kemudian hari yang berdampak pada mutu kehidupan pasien, jika tidak ditangani oleh dokter dengan kemampuan profesional khusus.
Hingga akhir laporan, tidak ada penjelasan dengan jenis gaya seksual eksotis yang dilakukan pria tersebut hingga sampai mematahkan penisnya.