Liputan6.com, Paris - Di Amerika Serikat, tanggal 13 Oktober dirayakan sebagai 'Hari Bra Nasional' yang diadakan untuk meningkatkan kewaspadaan tentang kanker payudara dan membantu penggalangan dana penelitian.
Bra adalah perlambang yang membawa perbedaan pandangan. Ada pendapat yang menganggap bra sebagai temuan yang konyol, sedangkan pandangan lain melihatnya sebagai perangkat emansipasi.
Advertisement
Baca Juga
Secara ilmiah, seperti dikutip dari IFLScience pada Rabu (12/10/2016), beberapa tahun lalu ada penelitian paling berani tentang bra dan payudara.
Peneliti ilmu olah raga bernama Jean-Denis Rouillon, yang juga adalah profesor di University of Franche-Comte, Besançonm, memimpin suatu tim yang melakukan penelitian selama 15 tahun tentang dampak bra pada 330 wanita berusia antara 18 hingga 35 tahun.
Penelitian dilakukan di Centre Hospitalier Universitaire di Besançon, bagian timur Prancis. Para peneliti menggunakan mistar geser dan kaliper untuk mencatat perubahan-perubahan pada payudara wanita peserta penelitian setiap tahunnya.
Hasil temuannya menengarai bahwa pemakaian bra sejak usia belia tidak membantu menopang dada, mengurangi sakit punggung, ataupun mencegah kendurnya payudara.
Kata profesor Rouillon melalui wawancara dengan French Info, "Secara medis, fisiologis, dan anatomis, payudara tidak mendapatkan manfaat apapun karena ditopang melawan gravitasi. Sebaliknya, payudara malah mengendur dengan pemakaian bra."
Menurut para peneliti, kaum wanita muda mendapat kekuatan dan jaringan penopang payudara jika tidak memakai bra.
Dalam penelitian itu, para wanita yang berhenti mengenakan bra karena pilihan sendiri mendapatkan penambahan ketinggian puting susu hingga 7 milimeter dibandingkan dengan mereka yang memakai bra.
Menurut para peneliti, bra dapat mengganggu sirkulasi dan mengurangi kekenyalan payudara seiring dengan berjalannya waktu.
"Bagi para wanita muda, tidak mengenakan bra akan membantu meningkatkan produksi kolagen dan elastisitas, yang kemudian memperbaiki daya angkat dalam perkembangan payudara," demikian menurut Dr. Stafford Broumand kepada situs Refinery29. Ia tidak terlibat dalam penelitian.
Tapi tentu saja banyak kaum wanita yang memakai bra untuk alasan-alasan selain pengurangan kekenduran payudara mereka.
Tim tersebut hati-hati menyodorkan kesimpulan umum dari penelitian ini, karena para wanita yang ikut penelitian tidak mewakili keseluruhan populasi wanita.
Profesor Rouillon berpendapat masih diperlukan penelitian lanjutan agar mengerti tentang potensi dampaknya, entah positif maupun negatif.
Ia mengakui bahwa hasilnya masih sebagai temuan awal. Lagipula, walaupun temuan-temuan ini dijadwalkan untuk diterbitkan, IFLScience belum bisa menemukan makalah tentang hal ini.