Liputan6.com, Bangkok - Wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej disambut tangis dan ratapan rakyat Thailand. Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-ocha kemudian menyatakan masa berkabung pemerintah Negeri Gajah Putih selama satu tahun.
"Dia adalah seorang raja yang dicintai dan dipuja oleh semua. Pemerintahan raja telah berakhir dan kebaikannya tidak dapat ditemukan di tempat lain," kata Prayut dalam siaran yang ditayangkan semua saluran TV Thailand seperti Liputan6.com kutip dari Washington Post, Jumat (14/10/2016).
Baca Juga
"Kematian raja pada Kamis 13 Oktober adalah tragedi bagi rakyat Thailand," imbuhnya.
Advertisement
Dilansir oleh BBC, diperkirakan Thailand akan berkabung selama beberapa bulan ke depan, di mana bendera setengah tiang dikibarkan selama 30 hari.
Raja Thailand Bhumibol Adulyadej wafat pada Kamis, 13 Oktober 2016. Sang pemimpin monarki berpulang pada usia 88 tahun.
"Raja berpulang dalam damai pada pukul 15.52 di Rumah Sakit Siriraj di Bangkok," demikian pernyataan yang dikeluarkan pihak Kerajaan Thailand, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis 13 Oktober.
Raja Bhumibol memimpin negerinya selama 70 tahun. Ia melewati masa-masa sulit Perang Dingin dan konflik dengan sejumlah negara tetangga, Laos, Vietnam, dan Kamboja.
Sang Raja juga memimpin rakyatnya melewati sejumlah pergolakan, termasuk kudeta militer pada Mei 2014 lalu -- yang ke-12 sejak berakhirnya monarki absolut pada 1932.
Penerus Takhta
Sepeninggal Bhumibol, pemerintahan junta militer bersiap menghadapi potensi konflik yang mungkin terjadi.
Salah satu pertanyaan besar adalah soal suksesi. Siapa gerangan yang bakal menggantikan Bhumibol Adulyadej duduk di singgasana?
Sang Raja telah menunjuk putra mahkota, Maha Vajiralongkorn. Namun, sosok pangeran tak populer di kalangan elite politik karena perilakunya yang flamboyan bahkan kerap memicu skandal.
Meski demikian, sesaat setelah kabar wafatnya Raja Bhumibol disampaikan, Perdana Menteri Prayut Chan-ocha tampil memberikan kepastian.
Ia menyebut sang putra mahkota yang kini berusia 64 tahun sebagai pewaris takhta.
"Pemerintah akan melanjutkan proses suksesi," kata Prayut Chan-ocha dalam pernyataan yang disiarkan di semua saluran televisi di Thailand.
Maha Vajiralongkorn, satu-satunya putra Raja Bhumibol telah 44 tahun menjadi pewaris takhta.
Sejak 1975, Maha Vajiralongkorn menjadi perwira militer di Thailand. ia diketahui kawin-cerai tiga kali dan memiliki tujuh anak.
Sejumlah pengamat meragukan ia bakal sepopuler sang ayah. Hati rakyat Thailand belum merasa dekat dengannya, sebesar rasa cinta mereka pada Raja Bhumibol.