Liputan6.com, New Hampshire - Ibu Negara Amerika Serikat (AS), Michelle Obama, menegaskan, sejumlah pernyataan vulgar Donald Trump yang ditujukan terhadap perempuan adalah sesuatu yang mengejutkan, merendahkan, dan di bawah standar dasar kesopanan manusia.
Berbicara di hadapan pendukung Hillary Clinton di Manchester, New Hampshire, Michelle menyoroti skandal video Trump pada 2005. Dalam video itu, sang miliarder kedapatan melontarkan sejumlah komentar bernada agresif secara seksual terhadap perempuan.
"Aku tak bisa percaya bahwa capres AS telah menyombongkan diri tentang penyerangan seksual terhadap wanita," kata Obama seperti dilansir CNN, Jumat (14/10/2016).
Advertisement
Dalam pernyataan-pernyataannya, Michelle tak pernah menyebut nama Trump. Ia selalu merujuk sosok kontroversial itu hanya dengan sebutan "calon".
Tak lama, suara Michelle bergetar saat ia mengatakan terkenang pertemuannya dengan para perempuan muda di Gedung Putih pada Selasa lalu.
"Aku katakan, mereka layak diperlakukan secara bermartabat dan terhormat. Aku ingin mereka memahami bahwa standar dalam masyarakat adalah bagaimana perempuan dan anak-anak perempuan diperlakukan," ujar Ibu Negara AS itu.
Ia mengaku masih sangat terguncang mendengar pernyataan-pernyataan vulgar Trump.
"Aku tahu ini adalah sebuah kampanye, tapi ini bukan soal politik. Ini tentang kesopanan dasar manusia," tegasnya.
Dalam video yang direkam pada 2005 itu, Trump mendeskripsikan bagaimana ia menggunakan popularitasnya untuk memaksakan kehendak seksualnya terhadap perempuan.
Seiring dengan kemunculan video itu, mencuat pula pengakuan sejumlah perempuan yang mengklaim diri mereka pernah dilecehkan oleh sang taipan properti.
Di lain sisi, capres AS itu berkilah bahwa pernyataan-pernyataannya di video tersebut tak lebih dari sekadar percakapan penuh canda di ruang ganti. Ia juga telah membantah pengakuan para perempuan tersebut.
Namun bantahan Trump itu dimentahkan Michelle.
"Ini bukan hanya percakapan cabul. Bukan sekadar perbincangan di ruang ganti. Ini adalah individu yang memiliki kekuatan untuk bicara secara bebas dan terbuka tentang perilaku predator seksual dan menyombongkan diri tentang mencium dan menggerayangi perempuan, menggunakan bahasa yang sangat cabul yang membuat kita khawatir akan didengar oleh anak-anak ketika mereka menyalakan televisi," jelas ibu dari Malia dan Sasha itu.
"Kita harus segera pulih dari depresi dan shock ini. Dan kita harus melakukan apa yang selalu dilakukan perempuan di negara ini: menyingsingkan lengan baju dan mulai bekerja," imbuhnya.
Hillary yang tengah berkampanye di San Fransisco memuji kampanye Michelle.
"Aku harap kalian menonton pidato Michelle di New Hampshire. Sekali lagi, dia memberikan contoh kasus menarik tentang pertaruhan dalam pemilu dan tentang siapa kita sebagai warga AS. Kita tak bisa membiarkan pesimisme ini dan membiarkan visi gelap serta perpecahan merasuki hati siapa pun," kata Hillary.
Sementara di hadapan massa Demokrat di Ohio, Barack Obama mengatakan bahwa pidato Michelle mengingatkannya kembali alasan di balik mengapa ia memilih perempuan itu menjadi istrinya.
"Dia cukup baik. Itulah kenapa kita menikah. Untuk meningkatkan gen Anda. Agar anak-anak Anda menjadi lebih unggul dibanding orangtuanya," ujar Obama setengah bercanda.
Trump memang tengah digempur oleh isu pelecehan terhadap perempuan. Karena hal ini sejumlah elite Republik bahkan menyatakan menarik dukungan mereka dari sosok kontroversial itu.