Liputan6.com, Karadag - Ilmuwan dari Karadag, Rusia Vyacheslav Ryabov membuat penelitian aneh. Dirinya mencatat pembicaraan antara dua lumba-lumba.
Ryabov menyebut dalam penelitian tersebut ia memakai dua ekor lumba-lumba bernama Yasha dan Yana. Saat meneliti dengan menggunakan mikrofon bawah air, semua unsur suara dari percakapan mamalia bawah laut ini direkam.
Menurut Ryabov ada perbedaan frekuensi dan denyut dari dua lumba-lumba ini. Ia pun mengatakan, hewan ini tidak mengeluarkan suara yang sama dalam percakapannya.
Advertisement
Baca Juga
Lumba-lumba dipastikan dapat mendengar satu sama lain. Namun, tidak bisa didengar manusia dengan telinga 'telanjang'.
Untuk mendengar lumba-lumba berkomunikasi, harus ada sebuah alat pembantu atau perangkat untuk mengkonversinya.
Saat ditanya, tujuan ia mengamati percakapan lumba-lumba, Ryabov menjawab dengan begitu mengejutkan. Diyakini belajar bahasa lumba-lumba berarti bisa berkomunikasi pula dengan hewan lain serta makhluk di luar bumi.
"Penelitian saya menunjukkan jenis sinyal akustik lumba-lumba yang dapat dianggap sebagai bahasa percakapan yang dapat dikembangkan," kata Vyacheslav Ryabov, seperti dikutip dari RBTH.
"Hal ini harus dipelajari lebih lanjut,” sambung dia.
Ia pun berharap penelitian ini nantinya akan membantu manusia untuk berkomunikasi dengan makhluk asing atau alien.