Sukses

Teka-Teki Usia Anak-anak Pengungsi Timur Tengah di Inggris

Geraham bungsu bisa saja muncul bahkan pada usia 10 tahun dan ada juga geraham bungsu yang tidak pernah muncul pada orang dewasa.

Liputan6.com, London - Cukup banyak pengungsi anak-anak Timur Tengah yang datang ke Inggris ternyata bukan lagi anak-anak.

Menurut angka dari sejumlah dokumen laporan hingga September 2015, sekitar 65 persen dari pengungsi yang usianya dipertanyakan ternyata berusia di atas 18 tahun.

Namun demikian, Home Office, departemen dalam negeri di Inggris, tidak punya cara untuk memeriksa umur mereka secara independen.

Dikutip dari The Express pada Kamis (20/10/2016), dokumen-dokumen itu mengungkapkan bahwa jika ada seorang pengungsi tidak memiliki akte kelahiran, maka petugas Home Office akan menentukannya sebagai anak berdasarkan "penampilan jasmani" dan "perilaku".

Kabar ini mencuat setelah sejumlah anggota parlemen dari kubu Konservatif mempertanyakan usia 14 pengungsi yang dibawa ke Inggris dari kamp pengungsi 'Jungle' di Calais.

David Davies dari Monmouth menyerukan agar semua pengungsi yang masuk ke Inggris menjalani pemeriksaan ketat untuk memastikan usia mereka, misalnya melalui pemeriksaan gigi atau sinar-X.

"Cukup jelas bahwa kaum migran yang berniat mengambil risiko meloncat dari truk yang sedang bergerak tidak akan sungkan berbohong tentang usia mereka," kata dia. "Kita harus memeriksa usia secara independen melalui tes."

Antara September 2014 dan September 2015, usia 590 pencari suaka dipertanyakan. Sebanyak 574 orang di antaranya dicatat melakukan pemeriksaan usia.

Dari 574 orang itu, ada 371 orang yang ketahuan sudah dewasa setelah menjalani pemeriksaan usia.

Serupa dengan hal itu, dalam dekade terakhir, ada 11.121 kasus keraguan tentang usia. Dari semua itu, sebanyak 4.828 pencari suaka ketahuan sebagai orang dewasa.

Dokumen yang diperoleh dari Home Office mengatakan bahwa para pengungsi "harus diperlakukan sebagai orang dewasa jika tampilan fisik atau perilaku mereka sangat kuat menunjukkan mereka jelas berusia di atas 18 tahun."

Namun demikian, sejumlah anggota parlemen kecewa dengan peraturan Home Offie. Menurut Davies, "Sekarang ini, nasihat pemerintah adalah mereka perlu dipercaya dan itu harus diubah."

"Saya mendukung sepenuhnya pertolongan kepada anak-anak tak berdosa, tapi sungguh konyol jika kita mengizinkan orang masuk hanya berdasarkan apa yang mereka bilang."

Home Office membela proses pemeriksaan usia selama ini, demikian, "Kami bekerja erat dengan pihak Prancis untuk memastikan bahwa kasus-kasus mereka yang ke Inggris memenuhi syarat."

"Wawancara awal dilakukan antara lain untuk mengetahui keadaan medis dan usia."

Hampir 300 anak-anak Afghanistan, Suriah dan kaum Bidun yang tanpa kewargaan akan tiba di Inggris dalam minggu ini setelah pihak berwenang dikirim ke Calais untuk membantu pihak berwenang Prancis mempercepat proses pemindahan anak-anak sebelum pembubaran kamp 'Jungle'.

Sementara itu, dikutip dari UPI, para dokter gigi Inggris menolak seruan untuk menentukan usia anak-anak migran menggunakan catatan gigi karena tidak etis dan mungkin saja kurang cermat.

Lagipula, geraham bungsu bisa saja muncul bahkan pada usia 10 tahun dan ada juga geraham bungsu yang tidak pernah muncul pada orang dewasa.

Dengan demikian, pemeriksaan gigi menggunakan sinar-X hanya dapat memberi dugaan.

Judith Husband, ketua Education, Ethics and the Dental Team Working Group untuk British Dental Association (BDA), mengatakan melalui terbitan pers, "Kami senang Home Office akhirnya membatalkan penggunaan sinar-X pada gigi pada anak-anak pencari suaka."

"Sinar-X pada gigi tidak pernah menjadi pemungkas untuk pemeriksaan usia. Itu bukan hal yang murah, tidak mudah, dan pada ujungnya pun tidak memberikan hasil yang pasti."