Liputan6.com, London - Armada kapal perang Rusia termasuk di antaranya kapal induk Admiral Kuznetsov dilaporkan akan memasuki Selat Inggris pada Jumat pagi waktu setempat. Perjalanan angkatan laut Rusia itu dibayang-bayangi oleh sejumlah kapal angkatan laut Inggris.
Kementerian Pertahanan Inggris menegaskan akan 'memantau dengan ketat' ketika armada perang tersebut memasuki perairan Inggris. Demikian seperti dirilis BBC, Jumat (21/10/2016).
Baca Juga
Terkait hal ini, Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon mengatakan, armada Rusia memang berada dalam koridor perairan internasional. Namun pihaknya akan tetap melakukan pengawasan yang disebutnya sebagai bagian dari komitmen teguh pemerintah menjaga keamanan Inggris.
Advertisement
Seperti dikutip dari CNN, sejumlah analis pertahanan Barat meyakini bahwa rombongan kapal perang yang meninggalkan Rusia pada 15 Oktober itu tengah berlayar menuju Suriah.
Dalam pengumumannya, Rusia sama sekali tak menyinggung Suriah. "Perjalanan armada perang itu 'untuk memastikan kehadiran angkatan laut di daerah-daerah penting di perairan dunia. Fokus khususnya, untuk menjaga keamanan lalu lintas maritim dan berbagai aktivitas ekonomi maritim Rusia serta sebagai respons atas ancaman modern seperti pembajakan dan terorisme internasional'."
Pergerakan kapal perang Rusia ke Suriah dinilai memberikan Negeri Beruang Merah itu kesempatan untuk menguji kesiapan kapal induk mereka. Tak hanya itu, Barat juga berkesempatan 'memeriksa'nya lebih dekat.
Selain kapal induk, armada perang Rusia juga meliputi kapal penjelajah bertenaga nuklir, Pyotr Velikiy, dan dua kapal perusak, Udaloy. Kapal Admiral Laksamana Kuznetsov sendiri dilaporkan mampu mengangkut 50 jet tempur.
Untuk membayang-bayangi rombongan kapal perang Rusia ini, Inggris mengirim dua kapal perusak, yakni HMS Duncan dan HMS Richmond. Keduanya telah berlayar ke Laut Norwegia yang berada di antara Islandia dan Norwegia.
Negeri pimpinan Ratu Elizabeth itu juga mengirim satu kapal perusak pertahanan udara, HSM Dragon yang sudah berlayar dari dermaga Portsmouth. HSM Dragon akan 'mengawal' kapal korvet Rusia menuju utara Inggris dari arah Portugal.
'Menghantui' kapal adalah tugas rutin dari angkatan laut Inggris di mana dalam misi ini mereka didukung oleh angkatan udara.
Rombongan militer Rusia ini diyakini akan menuju Pelabuhan Tartus di Suriah. Sebelumnya, pada 10 Oktober lalu Kementerian Pertahanan Rusia sempat mengumumkan bahwa negara itu tengah bersiap mengubah fasilitas angkatan laut di kawasan tersebut menjadi basis militer permanen.
Hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS) beberapa waktu terakhir memasuki babak menegangkan menyusul perbedaan sikap yang cukup tajam antar kedua negara dalam sejumlah isu krusial. Salah satunya perang Suriah dan tudingan Washington bahwa Moskow turut campur dalam pilpres AS dengan berusaha memenangkan Donald Trump.
Pada kasus Suriah, Rusia mendukung rezim berkuasa Bashar al-Assad. Sementara AS, berpihak pada oposisi yang menginginkan Assad terguling.