Sukses

22-10-1969: Paul McCartney Membantah Kabar Kematiannya

Rumor menyebar liar kala itu. Paul McCartney konon telah meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan pada 1966.

Liputan6.com, London - Rumor itu menyebar liar pada 1969. Konon, Paul McCartney  telah meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan pada 1966. Sosok yang tampil bersama band ternama The Beatles hanyalah pengganti yang mirip dengannya, William Campbell.

Awalnya, pada September 1969,  Tim Harper, editor majalah mahasiswa di Drake University di Iowa mempublikasikan artikel berjudul "Is Beatle Paul McCartney Dead?". Isinya kemudian menyebar luas setelah disiarkan di banyak radio.

Sejumlah "petunjuk" diyakini memperkuat dugaan itu. Misalnya, sejumlah orang mengaku mendengar pesan "turn me on, dead man" ketika lagu "Revolution 9" dari White Album diputar terbalik.

Tak hanya itu, lainnya mengaku mendengar John Lennon mengucap kata, "I buried Paul" di bagian akhir lagu "Strawberry Fields Forever".

Lennon belakangan menjelaskan, kata yang diucapnya sejatinya adalah "cranberry sauce".

Ada pula yang mengaku menemukan pertanda di sampul album Abbey Road--yang konon adalah simbol pemakaman. John Lennon, yang berpakaian putih, dianggap mewakili sosok surgawi.

Ringo Starr, yang berpakaian hitam, dianggap menyimbolkan sosok undertaker atau pengurus jenazah. George Harrison yang mengenakan denim konon mewakili penggali kubur.

Sementara, McCartney, yang bertelanjang kaki, menutup mata, dan langkahnya tak sama dengan yang lain adalah "mayatnya".

Cover album 'Abbey Road' milik The Beatles (Biography)


Sebuah mobil di latar belakang, yang pelat mobilnya terbaca "28IF" diartikan bahwa Paul berusia 28 tahun jika ia masih hidup, padahal McCartney baru 27 tahun pada 1969.

Mitos "Paul is dead" atau "Paul sudah mati" pun menyebar luas. Media massa berusaha keras menghubungi pihak The Beatles untuk mengonfirmasi isu tersebut, tapi tak berhasil.

Pada 22 Oktober 1969, Paul McCartney akhirnya memberikan pernyataan dari rumahnya di Skotlandia.

"Rumor kematianku telah dibesar-besarkan," kata dia, mengutip kata-kata Mark Twain--"Rumors of my death have been greatly exaggerated".

Namun pernyataan tersebut tak lantas menghentikan kabar bohong yang terlanjur menyebar luas. Dua hari kemudian, McCartney setuju untuk diwawancarai wartawan BBC, Chris Drake, di rumahnya di High Park Farm, Campbelltown, Skotlandia.

Dalam wawancara itu McCartney menjelaskan, sejak menikah dan menjadi ayah, ia mengaku menarik diri dari sorotan publik. Sang pemain bas dan istrinya, Linda Eastman, lebih ingin menjalani hidup yang lebih tenang.

"Jika kesimpulan yang kalian ambil adalah bahwa aku telah mati, itu jelas salah karena aku masih hidup dan tinggal di Skotlandia," kata McCartney  seperti dikutip dari situs Today I Found Out.

Ia kala itu menambahkan, Beatles tak punya proyek dalam waktu dekat dan mungkin dia tak akan kembali ke London hingga 1970.

Selain bantahan kematian McCartney, sejumlah peristiwa penting dalam sejarah terjadi pada tanggal 22 Oktober.

Band The Beatles tampil perdana di the Ed Sullivan Show pada 9 Februari 1964. (Wtsp.com)


Pada 1964, sastrawan Prancis Jean-Paul Sartre secara mengejutkan menolak penghargaan Nobel Sastra yang ditetapkan untuk diberikan kepada dirinya.

Satre adalah orang pertama yang menolak Nobel dari sisi penerima. Orang kedua yang menolak penghargaan bergengsi itu adalah Jenderal Vietnam Le Duc Tho yang dinilai berperan dalam menyepakati perjanjian Paris Peace Accords untuk mengakhiri Perang Vietnam. Namun ia menolak karena menilai Vietnam belum damai sepenuhnya.

Pada tanggal yang sama tahun 1978, Paus Yohanes Paulus II dilantik. Ia adalah Pemimpin Takhta Suci Vatikan pertama yang berasal dari luar Italia sejak Paus Adrianus VI.

Sementara, 22 Oktober 1844 akan dikenal sebagai hari kiamat yang gagal. Insiden tersebut dikenal sebagai "The Great Disappointment" -- kekecewaan besar yang dipicu ramalan kiamat seorang petani sekaligus pemuka agama asal New England, Amerika Serikat, William Miller.