Liputan6.com, Jakarta - 24 Oktober 1945, tepat 71 tahun silam, organisasi perdamaian dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi berdiri. PBB didirikan setelah Perang Dunia II berakhir, yang dimenangkan oleh kubu Sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet), mengalahkan kubu Poros (Jerman, Jepang, dan Italia).
Lahirnya PBB dicanangkan oleh negara sekutu untuk tujuan utama perdamaian dunia dan mencegah terjadinya perang dunia kembali (Perang Dunia III) pada masa mendatang. PBB juga didirikan agar negara-negara dunia bisa terus bekerja sama menghadapi tantangan dan masalah global, terkait isu sosial, ekonomi, kemanusiaan, dan pergeseran budaya.
Baca Juga
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat saat itu, James Byrnes menandatangi protokol berdirinya PBB. Dia mengatakan piagam berdirinya PBB ini, kini telah menjadi bagian hukum internasional.
Advertisement
"Dan diharapkan bahwa semua negara menjunjung tinggi perdamaian, bukan dengan adanya dokumen piagam ini saja, tapi juga dari kesadaran kita semua untuk menjaga dunia tetap damai," ujar Byrnes.
Nama "United Nations" (PBB) awalnya dicetuskan oleh Presiden Amerika Serikat Franklin D Roosevelet saat deklarasi perdana pada 1 Januari 1942 yang diikuti para perwakilan dari 26 negara, yang saat itu sepakat untuk melawan kubu Poros.
Pertemuan lanjutan dilaksanakan pada Agustus 1944 di Dumbarton Oaks, Distrik of Columbia, AS. Kemudian, secara final rancangan piagam disusun di San Fransisco pada Juni 1945, yang selanjutnya disahkan pada 24 Oktober 1945.
PBB terdiri dari 6 badan, yakni General Assembly (Majelis Umum/seluruh anggota PBB), Security Council (Dewan Keamanan PBB dengan 5 anggota tetap: China, Prancis, Rusia, Inggris, dan AS), Dewan Ekonomi dan Sosial, Trusteeship Council (Dewan Perwalian), International Court (Pengadilan Internasional), dan Badan Sekretariat.
Selain itu, seperti dimuat BBC on This Day, badan PBB lainnya, Komite Staf Militer juga dibentuk. Badan ini bertugas menjaga keamanan dunia dan mengawasi pengembangan senjata perang berbahaya, seperti bom atom.
Pada saat didirikan, PBB memiliki 53 anggota/negara. Seiring berjalannya waktu, jumlah negara yang menjadi anggota PBB terus bertambah. Hingga Juli 2011, 193 negara telah bergabung ke badan dunia yang bermarkas di New York, AS tersebut.
Sejak berdiri, PBB menghadapi tantangan adanya dua poros kekuatan dunia, yakni Amerika Serikat dan Rusia, yang terlibat perang dingin hingga kini. Sementara kekuatan lain, China yang semakin maju di bidang perindustrian juga mengancam, menjadi raksasa dunia.
PBB memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2001, dan beberapa petugas, dan badannya juga telah memperoleh hadiah tersebut. Namun, terdapat perbedaan pendapat mengenai efektivitas PBB. Beberapa pengamat meyakini organisasi ini berperan penting dalam menjaga perdamaian, dan mendorong pembangunan manusia, sementara komentator lain menilai organisasi ini tidak efektif, korup, atau bias.