Liputan6.com, Saitama - Wanita pertama pendaki Gunung Everest, Junko Tabei, tutup usia. Warga Jepang itu meninggal dunia pada umur 77 tahun.Â
Tabei menaklukkan Everest pada Mei 1975 di usia 35 tahun. Dan pada 1992, ia berhasil mencapai tujuh puncak tertinggi di dunia lainnya.
Dilansir dari BBC, Senin (24/10/2016), Tabei didiagnosis menderita kanker perut empat tahun lalu. Ia meninggal di rumah sakit di Kota Saitama.
Advertisement
Pendakian terakhirnya adalah ke Gunung Fuji pada Juli lalu. Ia mendaki bersama siswa SMA yang terkena gempa dan tsunami Jepang pada 2011.
Tabei berasal dari Prefektur Fukushima -- bagian yang paling parah terkena bencana tersebut.
Pada 2012, Tabei mengatakan kepada Japan Times betapa bangganya ia atas pendakiannya ke Everest.
"Pada tahun 1970-an di Jepang, masih kuat anggapan bahwa laki-laki yang bekerja di luar dan perempuan harus tinggal di rumah. Bahkan wanita yang memiliki pekerjaan -- mereka d biasanya hanya diminta untuk membuatkan teh, sehingga jarang bagi mereka untuk dipromosikan di tempat kerja mereka," jelas Tabei kala itu.
Pendakiannya ke Gunung Everest terjadi 12 hari setelah ia tertimbun longsoran salju di gunung itu. Dia sempat dicari dan digali dari tumpukan salju oleh tim pemandu. Namun ia memilih meneruskan ekspedisi ke gunung setinggi 8.848 meter tersebut.
Berkat usahanya yang keras, Tabei menjadi wanita pertama yang mencapai puncak gunung setinggi 29.035 kaki di atas permukaan laut bersama sang sherpa, Ang Tshering.
Sebelum Tabei, pendaki asal Selandia Baru, pada 1953 Edmund Hillary dan pemandunya asal suku Sherpa di Nepal, Tenzing Norgay berhasil menjadi manusia pertama yang mencapai Gunung Everest di ketinggian 8.848 meter pada 29 Mei 1953.
Keberhasilan keduanya memicu pendaki lainnya untuk melakukan hal sama. Pada 1960, ekspedisi dari China berhasil menaklukkan gunung ini dari sisi Tibet. Dilanjutkan dengan James Whittaker di tahun 1963 sebagai warga Amerika Serikat pertama yang menginjakkan kaki di puncak Everest.