Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 26 sandera yang disekap selama 5 tahun oleh bajak laut Somalia dibebaskan. Empat di antaranya berasal dari Indonesia.
"Alhamdulilah, pada Sabtu, 22 Oktober 2016 sekitar pukul 13.00, WNI yang disandera di Somalia berhasil dibebaskan," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan keterangan terkait bebasnya empat WNI dari pembajakan di Somalia, di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Senin (24/10/2016).
Menlu Retno mengatakan, seluruh WNI yang disandera sudah dilepaskan. Ia pun membeberkan identitas keempatnya.
Advertisement
"WNI yang dibebaskan atas nama Sudirman, Supardi, Adi Manurung dan Elson Pasireron," ujar Retno.
Retno menjelaskan, empat orang ini adalah bagian 26 tawanan yang disandera perompak Somalia. Para sandera tersebut berasal dari beberapa negara.
Setelah berhasil dibebaskan, keempat WNI telah diterbangkan ke ibu kota Kenya, Nairobi. Selanjutnya di sana akan ada beberapa proses lagi yang harus dijalani sebelum kembali ke Tanah Air.
"Kemarin sekitar pukul 21.00 keempat orang itu sudah mendarat di Nairobi. Mereka dijemput oleh dubes kita untuk Kenya dan Direktur Perlindungan WNI dan BHI," kata dia.
"Mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan dan pemulihan mental selama beberapa hari sebelum dipulangkan," pungkas Retno.
Puluhan anak buah kapal (ABK) itu dibebaskan setelah kapal mereka dirompak di selatan Seychelles pada Maret 2012.
Sebenarnya ada 29 ABK yang disandera. Satu orang tewas selama proses penyanderaan berlangsung, sementara dua lainnya meninggal karena sakit selama di tempat penyanderaan. Demikian dikatakan oleh Ocean Beyond Piracy seperti dikutip dari CNN, Minggu, 23 Oktober 2016.
Para sandera itu seluruhnya pria. Mereka berasal dari Kamboja, China, Indonesia, Taiwan dan Filipina. Mereka tengah berangkat dari Omani dengan kapal Naham 3 ketika ditangkap.