Sukses

'Satan', Rudal Nuklir Andalan Rusia Jika Perang Dunia III Pecah

Rusia terus mengembangkan kemampuan senjata nuklirnya termasuk di antaranya Satan 2 yang mampu menghancurkan area seluas Prancis.

Liputan6.com, Moskow - Isu Perang Dunia III saat ini tengah mengemuka menyusul memanasnya hubungan dua kekuatan nuklir, Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Negeri Beruang Merah yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin dilaporkan telah memulai sejumlah pergerakan.

Beberapa waktu lalu, Presiden Putin dikabarkan telah meminta seluruh pejabatnya untuk membawa pulang keluarga mereka ke Rusia. Ada pula laporan yang menyebutkan bahwa Moskow telah memindahkan rudal berkemampuan nuklirnya, Iskander ke Kaliningrad -- kantong Rusia di Laut Baltik.

Pada hari berikutnya, Rusia melalui kapal selamnya di Laut Barents dilaporkan meluncurkan misil barunya, Topol, yang diklaim tercepat di dunia. Dan pada saat yang bersamaan Moskow juga menembakkan misil lainnya dari sebuah pulau di utara negeri itu. Ini dinilai sebagai persiapan perang.

Meski belum bisa menggantikan kedudukan AS di peringkat pertama sebagai negara yang mengalokasikan anggaran militer terbesar di dunia, namun kecanggihan persenjataan Rusia tak perlu dipertanyakan.

Mereka memiliki senjata nuklir yang dijuluki 'Satan' atau SS-18 -- julukan yang diberikan NATO' dan digadang-gadang dengan sekali tembakan saja mampu 'menghapus' Pantai Timur Amerika jika PD III meletus.

Rusia diyakini juga memiliki 55 senjata yang 'siaga'. Namun para ahli mengingatkan cukup hanya dengan lima di antaranya saja sudah bisa membuat Pantai Timur Amerika hancur lebur.

Mengerikannya lagi, senjata-senjata itu bahkan disebut-sebut mampu membuat bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam PD II 'terlihat' tak ubahnya 'senapan mainan'.

Mantan asisten sekretaris kementerian keuangan untuk kebijakan ekonomi, Paul Craig Roberts, memprediksikan secara gamblang tentang serangan apokaliptik Rusia terhadap AS.

"Salah satu rudal nuklir Satan dapat menghapus tiga per empat wilayah negara New York selama ribuan tahun," ujar Roberts seperti dikutip dari Daily Star, Senin (24/10/2016).

Rudal Satan disebut mampu membawa hulu ledak nuklir dengan muatan hingga 20.000 kiloton. Ini seribu kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan di Nagasaki.

Dengan muatan maksimum, sekali hantam Satan mampu membunuh 4,5 juta orang di New York, melukai 3,6 juta orang dan mengirimkan radioaktif yang dapat menyebar melampaui jarak 600 mil.

Satan juga dapat dipersenjatai dengan 10 nuklir kecil berkekuatan 550 kiloton di mana setiap nuklir ini dapat menyebar melintasi daerah yang luas dan nyaris tak dapat dicegat.

"Satu Satan dapat menghapus tiga per empat New York selama ribuan tahun lamanya. Sementara lima atau enam Satan--sebagaimana yang diketahui militer AS--maka Pantai Timur Amerika akan menghilang," jelas Roberts.

2 dari 2 halaman

Mampu tembus sistem pertahanan NATO

Para ekonom sebelumnya telah memperingatkan, akan sangat mudah bagi Rusia untuk memusnahkan NATO dan memicu keruntuhan total aliansi Barat.

Berdasarkan laporan FEMA, target nuklir Rusia di Pantai Timur Amerika mencakup sejumlah kawasan yang memiliki populasi besar seperti New York, Philadelphia, Miami, Boston, Jacksonville, dan Washington DC.

Ketakutan akan terjadinya Perang Dunia III mencuat setelah sejumlah pihak memperingatkan bahwa 'perang global' dapat meletus sewaktu-waktu antara AS dan Rusia terkait konflik di Suriah.

AS sendiri terus meningkatkan kapasitas nuklirnya sebagai upaya menghadapi ancaman dari Rusia, China, dan Korea Utara.

Sementara Moskow pun melakukan hal serupa di mana mereka kabarnya tengah mempersiapkan pengganti SS-18 yang jauh lebih kuat. NATO menjulukinya Satan 2 atau RS-28 Sarmat.

Yars RS-24 intercontinental ballistic missile milik Rusia (Reuters)

Sebelumnya, bos Pentagon lebih dulu memperingatkan bahwa Rusia bisa saja meluncurkan 'serangan mengerikan' pada skala yang belum pernah dibayangkan. Ini bahkan digambarkan lebih menakutkan dari Perang Dingin.

Pada Mei lalu, Rusia dilaporkan tengah bersiap melakukan uji coba nuklir yang disebut-sebut mampu 'menembus' sistem pertahanan NATO dan meledakkan kawasan Eropa yang cukup besar hanya dalam hitungan beberapa detik saja.

Rudal RS-28 memiliki kecepatan tertinggi tujuh kilometer per detik dan telah dirancang untuk mengelabui sistem pertahanan rudal.

Sarmat mampu mengangkut hulu ledak 40 megaton atau 2.000 kali lebih kuat dari bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima pada 1945 silam.

Jaringan berita Rusia, Zvezda, yang dimiliki oleh Kementerian Pertahanan mengklaim bahwa Sarmat mampu menghancurkan area sebesar Prancis atau bahkan Texas.

Tak hanya itu, senjata nuklir ini juga dirancang agar memiliki kemampuan untuk menjangkau 10.000 kilometer di mana ini berarti memungkinkan bagi Rusia untuk menyerang London dan sejumlah kota di Eropa lainnya serta mencapai kota-kota di Pantai Barat dan Timur Amerika.

Kementerian Pertahanan Rusia berencana untuk 'mengaktifkan' Sarmat pada akhir 2018 dan menghapus SS-18 pada 2020, demikian seperti dikutip dari Daily Mail.