Liputan6.com, Somalia: Setelah ditawan selama 10 bulan, akhirnya kapal penangkap ikan tuna, The Win Far, berbendera Taiwan dibebaskan oleh perompak Somalia karena pemilik kapal membayar uang tebusan. Demikian Lembaga Maritim Kenya, Ecotera, sebagaimana dikutip BBC, Kamis (11/2)
Ecoterra, lembaga swadaya masyarakat Kenya yang memantau pelayaran di perairan Somalia, mengatakan tiga dari 30 awak kapal meninggal saat ditawan. Tiga tawanan meninggal akibat menderita gizi buruk, penyakit dan ditelantarkan. Ecoterra menambahkan uang tebusan yang relatif kecil menyisakan awak yang masih hidup yaitu 17 warga Filipina, empat orang Indonesia, empat orang Cina dan dua warga Taiwan.
Ecoterra menjelaskan bahwa kapal The Win Far 161 yang ditahan sejak April tahun lalu, juga telah digunakan sebagai "kapal induk" bagi perompak untuk membajak kapal termasuk kapal kargo Maersk Alabama berbendera Amerika Serikat. Hingga saat ini diperkirakan bajak laut masih menahan setidaknya tujuh kapal dan 160 awak lebih.
Pekan lalu, pasukan khusus Denmark bersama operasi kontra pembajakan NATO berhasil membebaskan awak kapal kargo setelah dibajak oleh perompak di lepas pantai Somalia (baca: Denmark Gagalkan Aksi Bajak Laut Somalia). Pembajakan telah membuat laut Afrika merupakan laut paling berbahaya di dunia, meski banyak patroli dari angkatan laut negara asing. Somalia tidak mempunyai pemerintahan yang berfungsi dengan baik semenjak dilanda perang tahun 1991.(AYB)
Ecoterra, lembaga swadaya masyarakat Kenya yang memantau pelayaran di perairan Somalia, mengatakan tiga dari 30 awak kapal meninggal saat ditawan. Tiga tawanan meninggal akibat menderita gizi buruk, penyakit dan ditelantarkan. Ecoterra menambahkan uang tebusan yang relatif kecil menyisakan awak yang masih hidup yaitu 17 warga Filipina, empat orang Indonesia, empat orang Cina dan dua warga Taiwan.
Ecoterra menjelaskan bahwa kapal The Win Far 161 yang ditahan sejak April tahun lalu, juga telah digunakan sebagai "kapal induk" bagi perompak untuk membajak kapal termasuk kapal kargo Maersk Alabama berbendera Amerika Serikat. Hingga saat ini diperkirakan bajak laut masih menahan setidaknya tujuh kapal dan 160 awak lebih.
Pekan lalu, pasukan khusus Denmark bersama operasi kontra pembajakan NATO berhasil membebaskan awak kapal kargo setelah dibajak oleh perompak di lepas pantai Somalia (baca: Denmark Gagalkan Aksi Bajak Laut Somalia). Pembajakan telah membuat laut Afrika merupakan laut paling berbahaya di dunia, meski banyak patroli dari angkatan laut negara asing. Somalia tidak mempunyai pemerintahan yang berfungsi dengan baik semenjak dilanda perang tahun 1991.(AYB)