Liputan6.com, Washington DC - Jessica Drake menjadi perempuan ke-11 yang mengaku sebagai korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan calon presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Drake menuding sang miliarder nyentrik menyentuh dan menciumnya tanpa izin, kemudian menawarkan sejumlah uang dan kesempatan naik ke jet pribadi jika bintang film dewasa itu mau ke kamar hotel Trump satu dekade lalu.
Merespons tuduhan tersebut, dalam acara 'New Hampshire Today' di radio WGIR, Trump menyebut, segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya adalah fiksi belaka.
"Itu adalah cerita yang dibuat-buat, fiksi belaka. Anda akan mengetahui pada tahun-tahun mendatang, para perempuan yang berdiri dan mengaku itu, fiksi belaka," kata dia seperti dikutip dari situs CNN, Selasa (25/10/2016).
Trump kembali menuding, 11 perempuan yang menuduhnya hanya mengarang cerita. Suami Melania itu mengaku tak mengenal mereka.
Baca Juga
"Salah satu dari mereka mengatakan, 'dia (Trump) menyentuh lenganku dengan paksa'. Dan dia adalah seorang bintang film porno," kata capres Republik itu merujuk pada Jessica Drake.
Drake, yang diwakili oleh pengacara Gloria Allred, adalah salah satu dari beberapa wanita yang menuduh Trump melakukan pelecehan seksual dalam beberapa pekan belakangan.
Trump membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Tak hanya menyerang Drake, pembawa acara The Apprentice itu juga menuding sang pengacara, Allred sebagai 'lawyer kelas tiga' yang mendukung Clinton.
Tertinggal di Belakang Clinton
Skandal pelecehan seksual yang dituduhkan pada Trump sedikit banyak mempengaruhi jajak pendapat jelang Pilpres 2016 yang akan digelar 8 November mendatang.
Sejumlah jajak pendapat lembaga terkemuka menunjukkan Trump tertinggal dari rival beratnya, Hillary Clinton.
Survei ABC News/Washington Post menunjukkan Clinton unggul 12 poin di atas Trump.
Sementara, menurut CNN Poll of Polls yang baru dikeluarkan belakangan -- yang mengombinasikan 4 jajak pendapat nasional -- juga menunjukkan mantan Menlu AS itu unggul 8 poin dari sang miliarder nyentrik.
Meski demikian, Donald Trump menolak disebut kalah. "Sejumlah jajak pendapat baru saja keluar. Aku yakin, nyatanya kita menang," kata dia.
Capres GOP -- nama lain Republik itu kemudian mengutip dua polling, yang menunjukkan keunggulannya di atas Clinton, yakni jajak pendapat yang dilakukan The Investors Business Daily dan Rasmussen.
Sementara, manajer kampanya Trump, Kellyanne Conway mengakui, jagoannya tertinggal dua pekan sebelum Pilpres.
"Kita tertinggal. Dia (Clinton) punya banyak keuntungan," kata dia.
Menurut Conway, Hillary mendapat dukungan dari mantan presiden, "yang adalah suaminya dan berkampanye untuk dia; presiden dan ibu negara saat ini, wakil presiden -- semua yang populer lebih dari apa yang ia harapkan. Lagipula, dia juga seorang incumbent."
Advertisement