Sukses

Ledakan Guncang Kota Wisata di Turki, Ulah ISIS?

Hingga kini belum diketahui penyebab jelas ledakan yang berasal di luar gedung perniagaan di Antalya, Turki.

Liputan6.com, Antalya - Sebuah ledakan terjadi di luar gedung perniagaan di kota resor Turki selatan, Antalya. Beberapa orang terluka dalam insiden yang terjadi pada Selasa, 25 Oktober 2016.

Wali Kota Antalya, Menderes Turel, mengatakan tak ada korban cedera serius yang mengancam nyawa.

"Itu bisa saja ledakan yang disebabkan oleh kecelakaan. Informasi awal mengatakan bahwa tak ada cedera yang mengancam nyawa," ujar Turel.

Sebuah rekaman memperlihatkan asap membumbung dari salah satu kendaraan di tempat parkir. Sementara itu bangunan industri dan kendaraan di sekitarnya rusak.

Ledakan juga menyebabkan retakan di muka bangunan dan memecahkan sejumlah jendela.

Ledakan tersebut berlokasi beberapa kilometer dari bandara di Antalya, yakni kota yang terkenal akan resornya untuk wisatawan di pantai Mediterania.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (25/10/2016), Turki berada dalam siaga tinggi setelah terjadi serangkaian pemboman yang dilancarkan oleh ISIS dan militan Kurdi tahun ini.

Pihak berwenang di Ankara melarang adanya pertemuan publik pada bulan ini, karena dikhawatirkan akan terjadi serangan lebih lanjut. Departemen Luar Negeri AS telah mendesak warganya untuk mempertimbangkan perjalanannya ke Turki.

Penyebab ledakan itu belum diketahui dengan jelas. Pada Agustus 2016 lalu, dua roket menabrak fasilitas komersial dekat Antalya, namun tidak terdapat korban jiwa.

Belum ada klaim yang bertanggung jawab untuk serangan roket pada Agustus lalu. Namun sebelumnya militan Kurdi telah melakukan serangan serupa, dan sebagian besar menargetkan pasukan keamanan.

Pada Agustus lalu, seorang pengebom bunuh diri yang diyakini memiliki hubungan dengan ISIS juga menewaskan setidaknya 50 orang di sebuah pesta pernikahan di Gaziantep.

Sementara itu tiga orang yang diduga merupakan kelompok ISIS menewaskan lebih dari 40 orang, dalam serangan senjata api dan bom di Bandara Istanbul pada Juli lalu.