Sukses

Anonymous: Perang Dunia III Sudah di Ambang Pintu

Kelompok peretas itu mengaku telah memasuki sistem pertahanan AS itu dan menemukan fakta sejumlah persiapan perang global.

Liputan6.com, New York - Isu Perang Dunia III mengemuka dalam beberapa minggu terakhir. Diawali tiap negara besar menaikkan anggaran militer dan memperbarui senjata nuklirnya.

Konflik di Suriah yang makin memanas serta hubungan AS-Rusia yang semakin tegang membuat sebagian orang percaya bahwa perang global semakin dekat.

Kelompok peretas Anonymous juga mengonfirmasi bahwa pergerakan konflik global akan segera meletus. Grup itu pada Kamis 27 Oktober lalu mengeluarkan sebuah video rekaman yang memperlihatkan tanda-tanda perang akan dimulai.

"Dalam dua bulan terakhir, kami secara konsisten telah melaporkan akan adanya kemungkinan konflik global, Perang Dunia III antara AS dan sekutunya Barat dan Rusia dengan sekutunya di Timur," ujar suara dalam rekaman itu seperti dikutip dari collective-evolution, Jumat (28/10/2016).

Anonymous menjelaskan, permasalahan Laut China Selatan telah merusak hubungan antara AS dan China.

"Setelah Pengadilan Arbitrasi di Den Haag memutuskan klaim sembilan batas imajiner oleh China dibatalkan, segala aktivitas di wilayah itu dianggap ilegal. AS bersiap akan berlayar ke Laut China Selatan di bawah undang-undang Prinsip Kebebasan Navigasi," ujar Anonymous.

Akibatnya, China marah. Menteri Pertahanan Tiongkok telah meminta warganya untuk mempersiapkan diri.

Tensi memanas juga terjadi di Suriah. Bukan rahasia wilayah itu adalah lokasi perang proxy antara Rusia dan AS.

"Rusia secara langsung mendapat undangan oleh Presiden Bashar al-Assad, sementara AS tidak. Oleh sebab itu, mereka diam-diam mempersenjatai kelompok oposisi demi menggulingkan pemerintah resmi," ujar grup itu.

Baru-baru ini, pergerakan pasukan termasuk NATO berada di negara-negara perbatasan dengan Rusia.

"Petinggi Pentagon mengakui Perang Dunia III sudah di ambang pintu," lanjut kelompok peretas yang terkenal itu. Mereka mengaku telah memasuki sistem pertahanan AS itu dan menemukan fakta sejumlah persiapan perang global. Termasuk di antaranya penggunaan senjata nuklir. 

"Selain perang secara fisik, perang di siber juga akan berlangsung. Negera-negara kecil akan melawan sistem jaringan internet AS," tambahnya