Sukses

Dituduh Sombong, Bob Dylan Akhiri Kebisuan soal Nobel Sastra

Bob Dylan sempat dituding mengabaikan penghargaan bergengsi Nobel Kesusastraan 2016.

Liputan6.com, London - Bob Dylan akhirnya buka suara terkait Nobel Kesusastraan 2016 yang dianugerahkan kepadanya. Legenda musik berusia 75 tahun itu adalah penyanyi sekaligus penulis lagu pertama yang menerima penghargaan bergengsi tersebut.

Namun, pria asal Amerika Serikat itu sempat dituding mengabaikan penghargaan bergengsi itu. Pasalnya, ia tak segera menyatakan sikapnya di hadapan publik. Dylan pun dicap sombong dan tak sopan.

Bob Dylan mengakhiri kebisuannya dengan menyatakan menerima Nobel Kesusastraan 2016.

Seperti dimuat dalam pernyataan Nobel Foundation atau Yayasan Nobe, Dylan mengaku penghargaan tersebut membuatnya tak bisa berkata-kata.

"Kabar tentang Nobel Kesusastraan membuatku tak bisa berkata-kata. Saya sangat menghargai penghargaan tersebut," demikian kata Dylan kepada Sara Danius, sekretaris tetap Yayasan Nobel, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (29/10/2016).

Namun, lembaga tersebut belum memutuskan apakah penyanyi itu akan menghadiri acara penganugerahan Nobel pada Desember 2016.

Meski demikian, kepada media Inggris, Daily Telegraph, Dylan mengaku berniat menerima penghargaan secara pribadi. "Tentu saja. Jika dimungkinkan," ujar dia.

Dalam wawancara dengan media tersebut, Dylan menyebut, penghargaan Nobel yang diterimanya, "menakjubkan, luar biasa."

"Sungguh sukar dipercaya. Siapa pun tentu bermimpi mendapatkan sesuatu seperti itu?," kata Dylan seperti dikutip Telegraph.

Dalam pengumuman yang dikeluarkan pada 13 Oktober, Sara Danius, sekretaris tetap Yayasan Nobel, menyatakan Dylan terpilih karena ia merupakan "seorang penyair dalam tradisi masyarakat berbahasa Inggris".  

Sejarah dan Syair dalam Lagu

Pada 1941, Bob Dylan terlahir ke dunia dengan menyandang nama Robert Allen Zimmerman. Sejumlah kafe di Minnesota menjadi saksi bisu karier bermusiknya.

Pada 1960-an, ketika sejumlah permasalahan sosial dan rasial terjadi di Amerika Serikat, saat tentara Negeri Paman Sam terjebak di rimba di tengah Perang Vietnam, sang seniman menulis lagu yang mencatat sejarah pada era tersebut.

"Blowin' in the Wind,  The Times They are A-Changin" menjadi lagu wajib para aktivis anti-perang dan hak-hak sipil.

Sejak dekade 1980-an, Dylan secara konsisten menggelar tur "Never-Ending Tour".

Sejumlah ganjaran diterima oleh Bob Dylan, termasuk penghargaan kehormatan Pulitzer. Pada 2000, dia juga mendapatkan Polar Music dari Raja Swedia Carl XVI Gustaf.

Empat tahun lalu, dia menjadi salah satu tokoh sipil yang dianugerahi gelar dan tanda kehormatan tertinggi di Amerika Serikat: Medal of Freedom.

Video Terkini